Belum Selesai Kasus Covid-19, Gelombang Kedua Rupanya Lebih Berisiko untuk Anak Muda, Kenapa?

- 8 Agustus 2020, 21:45 WIB
ILUSTRASI teman-teman.*
ILUSTRASI teman-teman.* /pexels/

MEDIA PAKUAN - Belum usai dengan kasus virus corona gelombang pertama, dikabarkan akan ada virus corona gelombang kedua.

Presiden terpilih dari Royal Society of Medicine, Profesor Roger Kirby telah memperingatkan bahwa virus corona gelombang kedua yang tak terhindarkan mungkin "sangat berbeda" dari yang pertama.

Profesor Roger Kirby mengeluarkan peringatan itu saat terungkap bahwa Perdana Menteri Boris Johnson khawatir gelombang kedua Covid-19 akan melanda Inggris dalam waktu dua minggu, dikutip melalui Mirror.

Hal ini dikarenakan mengikuti wabah baru di Spanyol dan negara-negara lain, dengan tanda-tanda menunjukkan kedatangan gelombang kedua di benua Eropa.

Profesor Kirby memperingatkan bahwa orang yang lebih muda bisa lebih berisiko ketika virus berubah pada gelombang kedua.

Sementara Covid-19 menyerang lebih banyak orang yang lebih tua, etnis minoritas dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, orang yang lebih muda bisa lebih berisiko, dalam gema pandemi sebelumnya.

Virus corona dikhawatirkan akan seperti Flu Spanyol pada tahun 1918 yang merenggut nyawa 50 juta orang di seluruh dunia.

Pada Agustus 1918, diharapkan pandemi akan segera berakhir, tetapi kematiannya melonjak lagi pada bulan September hingga November.

Tetapi virus telah berkembang menjadi jenis baru, dan ini menyerang orang muda yang sehat.

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x