Network
Dikatakan pada Melaney Ricardo, Ferry mengaku kali pertama mengidap penyakit tersebut pada 1999.
Sang aktor mengaku sudah stadium 3 dan berharap tidak sampai stadium 4. “Karena kalo sampai stage 4 itu kyk hidup segan mati enggak mau. Fisik ada, nyawa ada tapi otak sudah mati,” paparnya.
Menurutnya, penyebab nomor satu distonia adalah pikiran kata dokter. “Pikiran bisa menyebabkan semua penyakit. Maka ada slogan kalo pikiran sehat tubuh juga sehat. Namun saat kambuh kali kedua, dia mengaku pemicunya adalah masalah rumah tangga.
Ferry pun membeberkan kronologis penyakitnya itu, pada 1999 saat kali pertama mengalami serangan, Ferry mengatakan pemicunya adalah stret karena pekerjaan.
Baca Juga: Jarang Diketahui, 10 Makanan Ini Ternyata Bikin Kulit Wajah Super Glowing
“Trigger-nya itu dulu pada 1999, itu kena serangan pertama kali. Faktornya mungkin dulu syuting pernah dari hari Rabu jam 9 pagi, break-nya hari Kamis jam 11 siang, karena masih muda, kuat. Dulu kan belum ada stripping, adanya weekly, sepekan aku megang tiga sinetron sekaligus,” bebernya.
Awalnya Ferry menduga ia terserang stoke, lantas sampai pada akhirnya setelah pergi ke banyak dokter barulah ia mengetahui bahwa sakit yang dideritanya adalah distonia.
“Dulu tahun 1999 sampai 2001 aku nggak bisa ngapa-ngapain, orang tua sudah habis-habisan [biaya], terakhir itu aku pikir, ‘sudah deh, aku suicide saja’. Akhiri hidup aku saja. Kayaknya sudah, nih. Aku bentur-benturin kepala ke tembok, aku di depan ibuku sudah bilang, ‘Aku sudah enggak kuat’,” beber Ferry Irawan.
Beruntung, saat itu Ferry Irawan berhasil bangkit dari keterpurukan dan mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidup.
Ferry Irawan berhasil pulih dari distonia berkat sebuah mukjizat saat menjalankan ibadah umrah. Namun penyakit distonia itu kembali kambuh pada 2021.***
