MEDIA PAKUAN - Sebagai seorang Muslim, kita patut sedih dan berat hati berpisah dengan bulan Ramadhan.
Kita berharap dan berdoa agar amal ibadah kita diterima, istiqomah dalam ibadah dan amal sholeh, dan dipertemukan kembali dengan Ramadhan mendatang.
Berbagai keutamaan bulan Ramadhan telah memotivasi kita untuk meraihnya. Tidak mengherankan bila pada Ramadhan, masjid dan mushala penuh dengan jamaah sholat lima waktu, Tarawih, dan witir serta tadarus Alquran.
Baca Juga: Lirik Lagu Selamat Tinggal Guru dan Kawanku yang Lengkap dengan Makna: Enam tahun waktu kita berlalu
Begitu pula, umat Islam berlomba-lomba berbuat kebaikan dengan berinfak, bersedekah, dan lainnya.
Berakhirnya Ramadhan, menjadikan manusia terbagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Pertama, golongan yang tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan. Mereka menjadikan Ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah atau hadiah termahal dari Allah Swt untuk meraih taqwa.
2. Kedua, golongan yang kembali kumat bakda Ramadhan. Inilah orang-orang yang dijajah oleh hawa nafsunya. Baginya, Ramadhan seperti obat nyamuk.