Sudah Umroh Berkali-kali Jamaah Ini Malah Lupa Hitungan Sa'i, Apa Yang Diperbuat?

- 18 Maret 2022, 10:01 WIB
Bukit shafa dan marwah
Bukit shafa dan marwah /Zamzam.com/

MEDIA PAKUAN - Tidak hanya memantapkan niat, saat beribadah umroh juga perlu dibarengi dengan menjaga hati dari keinginan yang kurang baik.

Seorang pendamping jamaah umroh, Muksit Haetami, mengungkap bahwa lazimnya ia memberi arahan kepada para jamaah agar mengikuti aturan, selama melaksanakan ibadah umroh.

Seperti menaati tata tertib yang berlaku, beribadah berbarengan tidak menyendiri, dan menghimbau untuk saling bekerja sama saat melakukan berbagai kegiatan umroh.

Baca Juga: Akibat Mengolok-olok Seorang Jamaah Umroh, Pendamping Umroh Ini Alami Kejadian Aneh

Himbauan tersebut sepertinya diabaikan oleh jamaah yang satu ini, ia justru berujar ingin melaksanakan ibadah seorang diri.

“Ustaz, saya sendiri aja ya. Saya sudah hafal tawaf, (dan) sa’i. Karena saya sudah sering kesini,” tutur jamaah itu.

Mendengar permintaan jamaah itu, Muksit pun kemudian membiarkannya melakukan tawaf terpisah dari rombongan. 

Kendati demikian, Muksit berujar jika tidak melihat jamaah itu selama tawaf, hingga tiba saatnya untuk melaksanakan sa’i.

Baca Juga: Usai Dishalatkan, Jenazah Wanita Ini Jadi Pusat Perhatian Jamaah di Masjidil Haram, Siapakah Dia?

Demikian pula saat melaksanakan sa’i, Muksit juga tidak melihat ataupun bertemu dengan jamaahnya tersebut.

Selepas melaksanakan sa’i, Muksit dan jamaah lainnya beristirahat, serta menunggu kedatangan jamaah yang satu itu. 

Namun setibanya jamaah itu menghampiri Muksit, ia dikagetkan dengan pernyataan jamaah itu ketika ditanya mengapa ia begitu lama menjalankan ibadah sa’i.

“Saya sa’i dari bukit shafa ke bukit marwah (kemudian) dari bukit marwah ke bukit shafa (itu) dihitung satu,” ungkap jamaah itu.

Baca Juga: Gunakan Uang Tabungan Beli Mobil untuk Umroh, Penjual Nasi Uduk Ini Malah Dapat Kejutan Tak Diduga

Sebagai informasi, sa’i dilakukan dengan lari kecil dari shafa ke marwah dengan jarak sekitar 900 meter, sebanyak tujuh kali. 

Dihitung dengan mulai dari shafa menuju marwah, itu terhitung satu kali. Kemudian dari marwah ke bukit shafa, pun juga dihitung satu kali. 

“Saya bilang, ibu kalau itu bukan tujuh balik (putaran) tapi 14 balik,” tukas Muksit. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Youtube Muksit Haetami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x