Jamaah umroh itu mengungkapkan, karena dirinya seorang diri, maka ia perlu dimahramkan dengan pria yang memiliki dua istri.
Dari situlah, kejadian aneh yang menimpa pendamping jamaah umroh tersebut bermula. Menurut jamaah ini, akibat hal tersebut dirinya mendapatkan olok-olok dari pendamping umroh (muthawif).
"Tetapi muthawif kami menjadikan olok-olok di siang itu (berkata), bahwa saya akan menjadi istri berikutnya. Tanpa berbicara, saya pergi karena kesal dan sakit hati," ujar jamaah itu.
Sore hari setibanya di penginapan untuk makan sore, jamaah itu melihat muthawif itu merintih kesakitan karena luka di kakinya yang juga mengeluarkan darah.
Jamaah itu, dan jamaah lainnya mendengar penjelasan muthawif tersebut bahwa dia sempat terjatuh di depan Ka'bah.
Mendengar hal tersebut, jamaah itu seketika mengingat perbuatan sang muthawif yang sempat tidak menjaga sikap kepadanya, dengan mengolok-olok. Meskipun itu sekedar candaan. ***