"Rata rata 10 persen kadang kadang sepuluh hari kadang kadang dua minggu. Sempet menerima beberapa kali, tapi itu untuk cara dia menarik kita kita semua. Untuk beberapa bulan pertama bagus lancar tidak ada kendala, ternyata memang sistemnya pinjem dari yang lain juga," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengaku, telah mencari pelaku sejak lima hari ke belakang, namun yang bersangkutan kerap hilang entah kemana.
"Pada hari Minggu kita sudah ada diskusi dengan pihak pelaku dan keluarga kita juga sudah bikin surat pernyataan tapi saat prosesnya berjalan orangnya itu malah kabur kaburan termasuk yang saya tahu orang tuanya terlibat karena menyembunyikan pelaku (anaknya)," ucapnya.
Menurutnya jumlah korban dari arisan dan investasi bodong tersebut sebanyak sekitar 300 an orang dari berbagai daerah. Sejauh ini total kerugian berdasarkan yang sudah dihitung diperkirakan sudah mencapai Rp 1 miliar.
"Kalo yang kita list itu belum ada yang di luar, hitungannya sudah Rp1 miliar lebih," ungkap Gina.