Musim Kemarau Tiba, Kota Sukabumi Waspadai Kekeringan Air Bersih

- 13 Maret 2023, 08:25 WIB
Ilustrasi Kemarau. Benarkah akan Mengalami Kemarau Kering? Hingga BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan, Simak Penjelasannya
Ilustrasi Kemarau. Benarkah akan Mengalami Kemarau Kering? Hingga BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan, Simak Penjelasannya /(Aep Hendy/Kabar Priangan)

MEDIA PAKUAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan mulai terjadi di Jawa Barat pada awal Maret, sedangkan puncaknya pada Juli 2023.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi telah melakukan kajian risiko dampak dari musim kemarau yang akan datang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan, Kota Sukabumi berpotensi mengalami kekeringan terutama kekurangan air bersih.

 

"Proyeksi kekeringan tingkat risiko nya mulai rendah, sedang dan tinggi. Tertinggi risiko di kecamatan Cikole dan Kecamatan Citamiang. Tipikal kekeringan di Kota Sukabumi lebih pada kekurangan air bersih," kata Zulkarnain, Senin 13 Maret 2023.

Baca Juga: Marak Peredaran Mihol di Sukabumi Jelang Ramadhan, Polisi Beri Ultimatum kepada Owner Cafe hingga Warung Jamu

Luas kerentanan bencana kekeringan di Kota Sukabumi tersebar di 33 kelurahan di tujuh kecamatan. Dari hasil kajian, total seluas 4.832,94 hektare yang rentan terjadi kekeringan.

Apabila dirinci, area kerentanan kekeringan yang terdapat di kecamatan Baros seluas 558,21 ha terdiri dari kategori rendah 0,37 ha, sedang 556,68 ha, dan tinggi seluas 1,17 ha.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x