Unik, Santri Tahfidz Qur'an di Kota Sukabumi Belajar Menjaga Keseimbangan Alam

- 23 Mei 2022, 14:44 WIB
antri Tahfidz Qur'an di Kota Sukabumi Belajar Menjaga Keseimbangan Alam
antri Tahfidz Qur'an di Kota Sukabumi Belajar Menjaga Keseimbangan Alam /Mediapakuan.com/Manaf Muhammad
 
MEDIA PAKUAN - Menumbuhkan kecintaan menjaga alam menjadi hal yang penting untuk di kehidupan masa kini.
 
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, kemampuan menjaga lingkungan dari kerusakan juga menjadi hal yang krusial untuk dilakukan.
 
Kendati demikian, kesadaran menjaga lingkungan perlu ditanamkan di masyarakat sejak usia dini untuk menumbuhkan sikap peduli terhadap kelestarian alam.
 
 
Hubungan antara manusia dan kelestarian alam pun sudah diajarkan dalam Islam sehingga salah satu pesantren di Kota Sukabumi turut mengajarkan hal itu.
 
KH Muhammad Fajar Laksana pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath menjelaskan, dalam Islam, Al Qur'an sebagai pedoman hidup yang bersifat universal untuk segala macam permasalahan kehidupan yang mengikuti perkembangan zaman termasuk menjaga keseimbangan alam.
 
Dalam prakteknya, KH Fajar sapaan akrabnya, mengajarkan para santrinya yang mayoritas penghafal Al-Qur'an untuk mengaplikasikan ayat ayat Al Qur'an yang mengandung makna kelestarian lingkungan.
 
 
"Belajar aplikasi dari surat Yasin ayat 36 bahwa ciptaan Allah itu selalu dalam keseimbangan, lalu bahwa ciptaan Allah itu tidak ada yang sia sia ada di surat Ali Imran ayat 191," katanya, Senin 23 Mei 2022.
 
Lebih lanjut, dia menjelaskan selama kurang lebih 40 hari para santri fokus mempelajari beternak dan bertani di lingkungan Ponpes Modern Dzikir Al Fath yang menekankan pada keseimbangan lingkungan dalam program yang diberi nama Moving Class Mastery Learning 
Integrated Farm Education and Entrepreneur 
(MCML IFE2).
 
"Ayam itu dagingnya dimakan oleh kita manusia. Lalu kotorannya bisa jadi kompos, pakan lele, belatung untuk pakan ternak ayam dan unggas," ungkapnya menjelaskan.
 
 
"Selain kotorannya, bulunya bisa bermanfaat bisa menjadi kerajinan kemoceng, bisa menjadi media lukis, boneka, bantal," jelasnya.
 
Selain fokus mempelajari cara beternak dan bertani, santri akan mempraktekkan teori dasar design grafis, videografi, ms office, dan power point untuk dokumentasi hasil pembelajaran beternak dan bertani mulai dari masa pembibitan hingga panen.
 
 
"Nanti setelah itu baru ada market day, motong ayamnya sendiri belajar secara Islami," ucapnya.
 
Dari tanggal 16 Mei hingga 2 Juli, sebanyak 70 santri tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Ponpes Modern Dzikir Al Fath fokus mempelajari ternak dan tani yang meliputi Penggemukan Ayam, Penggemukan Bebek, Produksi Telor Asin, Menanam Sayuran kangkung, Bayam dan sawi.
 
Serta mengolah limbah alami dari kotoran hewan dan sisa makanan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk dan pakan ternak organik.***

Editor: Adi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x