Network
MEDIA PAKUAN - Dua bocah asal Cigunung, Cisaat, Sukabumi rela mengamen dengan niat membantu orangtua.
Kedua bocah bernama Arik dan Agan tersebut berusia 10 tahun dan masih bersekolah di salah satu MI yang ada di Gunung Puyuh, Sukabumi.
Mereka merupakan dua sekawan yang melakukan pekerjaan ini sudah selama satu tahun, dari kelas 2 hingga 3.
Baca Juga: Cari Suami Baru, Instagram Aura Kasih Dikomentari Selebritis hingga Warganet, Netizen: Antrean Udah Panjang
Keduanya kini baru menginjak kelas 4 di Madrasah Ibtidaiyah tempat mereka menimba ilmu.
Arik dan Agan mengatakan bahwa mereka mulai mengamen dari jam 8 hingga 12 siang ketika libur sekolah.
Sementara saat masuk sekolah yakni Senin hingga Jumat, mereka mengamen sepulang menuntut ilmu dari jam 10 sampai 12 siang.
Keduanya kini baru menginjak kelas 4 di Madrasah Ibtidaiyah tempat mereka menimba ilmu.
Arik dan Agan mengatakan bahwa mereka mulai mengamen dari jam 8 hingga 12 siang ketika libur sekolah.
Sementara saat masuk sekolah yakni Senin hingga Jumat, mereka mengamen sepulang menuntut ilmu dari jam 10 sampai 12 siang.
Baca Juga: Kisah Pilu Kerja di Arab Saudi, TKW Indonesia: Setiap Gini Dia Pegang Saya dari Belakang Dia Peluk Saya
Diakui oleh Arik, dari hasil mengamen ini mereka mendapat hasil sebanyak Rp50 ribu sampai Rp100 ribu perhari.
"Kadang seratus ribu, kadang lima puluh ribu," kata Arik ketika diwawancarai oleh Kru Media Pakuan.
Baisanya mereka mengamen di daerah Cisaat hingga Sukaraja. Untuk kendaraan, Arik dan Agan ikut menaiki angkot yang untungnya tidak memungut biaya dari dua sekawan itu.
Diakui oleh Arik, dari hasil mengamen ini mereka mendapat hasil sebanyak Rp50 ribu sampai Rp100 ribu perhari.
"Kadang seratus ribu, kadang lima puluh ribu," kata Arik ketika diwawancarai oleh Kru Media Pakuan.
Baisanya mereka mengamen di daerah Cisaat hingga Sukaraja. Untuk kendaraan, Arik dan Agan ikut menaiki angkot yang untungnya tidak memungut biaya dari dua sekawan itu.
Baca Juga: Kisah Pilu Kerja di Arab Saudi, TKW Indonesia: Setiap Gini Dia Pegang Saya dari Belakang Dia Peluk Saya
Mereka mengaku tidak takut dengan orang asing ataupun orang jahat, lantaran Agan memiliki saudara di daerah sekitar mereka biasa mengamen.
"Kan punya sodara, tapinya bukan sodara aku sodaranya dia (Agan)," lanjut Arik.
Uang dari hasil mengamen ini, mereka berikan kepada kedua orangtuanya masing-masing.
Selain itu, berkat mengamen juga mereka mampu membeli Ukulele sebagai modal untuk kembali bernyanyi di sepanjang jalan.
Mereka mengaku tidak takut dengan orang asing ataupun orang jahat, lantaran Agan memiliki saudara di daerah sekitar mereka biasa mengamen.
"Kan punya sodara, tapinya bukan sodara aku sodaranya dia (Agan)," lanjut Arik.
Uang dari hasil mengamen ini, mereka berikan kepada kedua orangtuanya masing-masing.
Selain itu, berkat mengamen juga mereka mampu membeli Ukulele sebagai modal untuk kembali bernyanyi di sepanjang jalan.
Baca Juga: Karma Is Real! Faye Nicole Jones Yang Diduga Menjebak Vanessa Angel Dicerca Netizen
Hal ini lantaran sebelumnya mereka mengamen hanya dengan menggunakan tangan kosong.
Terkait izin, pada awalnya orangtua mereka tidak setuju Arik dan Agan mengamen.
Namun, Arik dan Agan bertekad dan bersikeras ingin membantu meringankan perekonomian orangtuanya.
Hal ini lantaran sebelumnya mereka mengamen hanya dengan menggunakan tangan kosong.
Terkait izin, pada awalnya orangtua mereka tidak setuju Arik dan Agan mengamen.
Namun, Arik dan Agan bertekad dan bersikeras ingin membantu meringankan perekonomian orangtuanya.
Baca Juga: Puding Jambu Merah, Lembut dan Legitnya Pas, Berikut Resepnya
Arik membeberkan hanya memiliki seorang ibu yang berprofesi sebagai tukang warung dengan sang kakak yang belum bekerja.
Sementara untuk Agan, dirinya masih memiliki kedua orangtua yang lengkap.***
Arik membeberkan hanya memiliki seorang ibu yang berprofesi sebagai tukang warung dengan sang kakak yang belum bekerja.
Sementara untuk Agan, dirinya masih memiliki kedua orangtua yang lengkap.***
