Silat Day Al Fath, Festival Pencak Silat dari Sukabumi untuk Dunia: Dihadiri Ratusan Pendekar se-Jawa Barat

- 30 Oktober 2021, 19:42 WIB
Para pesilat pesantren Al Fath Kota Sukabuni tengah memperagakan jurus jurus pencak silat
Para pesilat pesantren Al Fath Kota Sukabuni tengah memperagakan jurus jurus pencak silat /Manaf Muhammad/
 
 
 
 
MEDIA PAKUAN - Festival Silat Day Al Fath resmi dikukuhkan menjadi agenda bulanan yang mengumpulkan para pendekar pencak silat untuk tampil di Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi yang terkenal sebagai pesantren silat.
 
Silat Day Al Fath diselenggarakan pada hari Sabtu terakhir setiap bulannya yang juga menjadi keunggulan daya tarik pariwisata di Kota Sukabumi.
 
"Dimulai pada hari ini Silat Day diperuntukkan sebagai bentuk membumikan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO dari Indonesia," kata pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, KH Muhammad Fajar Laksana, Sabtu 30 Oktober 2021.
 
 
Tujuannya, kata Fajar  juga untuk lebih memperkenalkan kekayaan seni beladiri pencak silat yang bukan hanya sebagai bagian olahraga tetapi juga memiliki olah rasa.
 
Olah jiwa, dan olah seni sehingga makna makna filosofis yang terkandung dalam pencak silat bisa diaplikasikan dalam kehidupan.
 
Fajar mengatakan untuk mempertahankan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda ini kita harus membumikan, mempopulerkan, mempromosikan, mensosialisasikan, mengkader dan membuat event event yang rutin.
 
 
" Maka kami inisiatif  melaksanakan event setiap bulan di hari Sabtu Minggu terakhir yaitu Silat Day Al Fath di mana semua paguron paguron silat bisa menunjukkan hasil didikannya di pesantren dzikir Al Fath ini di forum atau komunitas Al Fath Day," tambah KH Fajar Laksana.
 
Gerakan inisiatif yang diprakasai KH Muhammad Fajar Laksana tersebut diacungi jempol oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat, Phinera Wijaya.
 
Pada kesempatan tersebut Phinera menuturkan berdasarkan ketetapan warisan budaya tak benda (WBTB) dari UNESCO, pencak silat harus terus aktif diadakan pelestarian seni tradisi pencak silat.
 
 
"Mengadakan program (silat day) ini setiap bulan bagaimana dalam membesarkan pencak silat saya kira itu program yang luar biasa dalam menaikkan harkat martabat pencak silat," kata pria yang akrab disapa Kang Icak ini.
 
"Saya kira yang dilakukan Ponpes Dzikir Al Fath ini sangat luar biasa tidak hanya sekedar itu karena beliau juga melalui media YouTube dan segala macam saya kira itu yang dimaksud membumikan," tandasnya.
 
IPSI Jawa Barat sedang mempertimbangkan bagaimana pencak silat ditetapkan sebagai muatan lokal di sekolah sekolah agar menjadi materi pelajaran sejak usia dini.
 
 
Selain itu langkah yang dilakukan IPSI Jawa Barat juga membentuk kampung silat sebagai bentuk membumikan pencak silat di masyarakat.
 
Sementara itu Ketua IPSI Kota Sukabumi, Mohamad Muraz juga sangat mendukung langkah strategis dalam melestarikan budaya pencak silat dari usia dini seperti yang dikembangkan Ponpes Dzikir Al Fath.
 
"Ini inisiatif dari pak KH Fajar Laksana dalam rangka membumikan pencak silat yang saat ini sedang naik daun tetapi harus kita informasikan kepada generasi muda berikut mudah mudahan bisa dimulai di sini," ujarnya.
 
 
"Kita akan lakukan konsolidasi pencak silat ini sudah ditetapkan di UNESCO jangan sampai tidak diaplikasikan, nanti kalau UNESCO melihat bener ga, apabila kegiatannya menghilang maka akan dicabut lagi," katanya di Sukabumi.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x