Sepekan Terakhir, Kota Sukabumi Dikepung Bencana Hidrometereologi, Zulkarnain: Warga Waspada Bencana

- 23 Oktober 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi perkiraan cuaca Kota Sukabumi
Ilustrasi perkiraan cuaca Kota Sukabumi /Pixabay/@jingoba
 
MEDIA PAKUAN - Beragam kejadian bencana terjadi di Kota Sukabumi dalam kurun waktu tujuh hari terakhir dari tanggal 17 hingga 22 Oktober 2021.
 
Curah hujan yang deras dalam waktu lama di Kota Sukabumi dalam beberapa hari terakhir menimbulkan bencana yang cukup masif dan kerugian yang cukup banyak. 
 
Berdasarkan aduan yang diterima BPBD Kota Sukabumi, bencana yang terjadi cukup beragam mulai dari angin kencang, cuaca ekstrem, banjir, hingga pohon tumbang. 
 
Dari sebaran wilayahnya, bencana hidrometereologi tersebut tersebar di empat kecamatan yaitu Lembursitu, Warudoyong, Gunungpuyuh, dan Cikole. 
 
 
Pada Ahad 17 Oktober 2021 sekira pukul 15.30 WIB terjadi beberapa bencana yang melanda Kota Mochi ini diawali dengan angin puting beliung yang terjadi di kecamatan Warudoyong.
 
Sedikitnya angin memporak porandakan empat RW yakni RW 01 Cigunung, RW 12 Babakan, RW 03 Babakan, dan RW 04 Kubang kelurahan Sukakarya. 
 
Akibatnya atap satu rumah warga terangkat dan terdapat pohon yang tercerabut dari akarnya dan menimpa rumah warga milik ibu Isam (70) dan Titin serta sebuah tembok rumah bekas pabrik kue milik Mike juga jebol. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dan luka luka.
 
 
Lalu di hari yang sama sekitar pukul 16.30 WIB banjir akibat luapan air di drainase terjadi di RT 04/04 kelurahan Cipanengah kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. 
 
Drainase yang tersumbat oleh sampah tidak dapat menampung air hujan yang begitu deras sehingga air meluap ke badan jalan dengan genangannya kurang lebih sepanjang 30 meter. 
 
Kemudian dua kejadian cuaca ekstrem pada hari yang sama terjadi di dua wilayah. Pertama terjadi di Cibodas RT 03 RW 01 kelurahan Cikundul yang menyebabkan atap rumah warga ambruk yang menimpa dua KK yakni Uen dan Hendar namun tidak ada korban jiwa. Atap rumah diduga sudah lapuk. 
 
 
Lalu di Kuta Pasir RT 03 RW 11 Sriwedari kecamatan Gunungpuyuh cuaca ekstrem menyebabkan retakan dinding rumah dan atap dapur milik ibu Neneng Sri Giantini dengan luas terdampak 24 m².
 
Pada Selasa 19 Oktober 2021 cuaca ekstrem mengakibatkan atap rumah milik Suryana (48) dengan luas terdampak 15 m² di Jl Bhayangkara Kuta Pasir RT 04 RW 10 kecamatan Gunungpuyuh pada pukul 16.05 WIB. 
 
Kemudian pada Rabu 20 Oktober 2021 pukul 16.25 WIB cuaca ekstrem menumbangkan pohon jengkol setinggi 8 meter dan diameter 30 cm dan pohon alpukat setinggi 7 meter diameter 40 cm yang menimpa atap kantor tagana Dinsos Kota Sukabumi di Ciaul Pasir RT 03 RW 09 kelurahan Subangjaya kecamatan Cikole. 
 
 
Selanjutnya kebakaran di dapur rumah milik Hendi (46) seorang buruh harian lepas terjadi pada Jum'at 22 Oktober 2021 pukul 12.10 WIB di Pasir Ipis RT 05 RW 12 kelurahan Subangjaya kecamatan Cikole yang diduga penyebabnya korsleting listrik.
 
"Untuk mengantisipasi risiko yang terjadi, hingga kini BPBD Kota Sukabumi tetap mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ke depan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Bahrami, Sabtu 23 Oktober 2021.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x