Network
MEDIA PAKUAN - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Mohamad Muraz, SH, MM berkomentar terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di masyarakat.
Dirinya mengungkapkan kegelisahannya terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang menyebabkan kerumunan.
Dalam akun Instagram miliknya @mohamadmuraz dirinya mengunggah sebuah pernyataan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Yth Bapak Presiden, di lapangan itu sungguh aneh katanya dilarang berkerumun tapi memvaksin masyarakat dibiarkan berkerumun," tulisnya.
Dirinya juga menguraikan manajement pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang bisa digunakan oleh pemerintah yang melibatkan berbagai lembaga.
"Apa sulitnya mencapai target 2 juta perhari,"katanya.
Data yang ada se-Indonesia:
1. Jumlah kota dan kabupaten 514
2. Puskesmas 9.993
3. Rumah sakit 2.813
4. Klinik Pratama 3.017
5. Klinik utama 911
6. Lab kesehatan 1.293
7. Apotek kimia Farma biasanya dengan dokter praktek 725
8. Kodim 335
9. Polres 500
Jumlah 20.101 lembaga," tulisnya.
"Maka kalau di bagi rata saja target memvaksin itu 2.000.000 dibagi 20.101 sama dengan 100 orang per hari per lembaga," sambungnya.
Menurutnya, hal tersebut bisa lebih efektif jiga melibatkan unsur-unsur pendukung lainnya.
"Apalagi kalau seluruh mall, DPC partai, kantor-kantor pemerintah yang lain dan kantor-kantor swasta dilibatkan dan vaksinnya tersedia," terangnya.
Muraz menilai manajemen yang dilakukan pemerintah masih kurang efektif sehingga menimbulkan kerumunan.
"Haah apa sulitnya memvaksin rakyat dan jelas tidak akan berkerumun mau gak menggunakan manajemen yang baik?," pungkasnya.***
