Berdayakan Ternak Domba dan Tanam Pisang, Jamaah Dzikir Al Fath Kalapanunggal Sekolahkan hingga Sarjana

- 15 Juni 2021, 19:41 WIB
Warga diberdayakan mengembala domba dan menanam pisan
Warga diberdayakan mengembala domba dan menanam pisan /Ahmad rayadie/
 
MEDIA PAKUAN - Jamaah dizikir Al Fath cabang Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi sukses ternak domba.
 
Mereka berhasil mengentaskan memperbaiki taraf hidup masyarakat sekitar. 
 
Dimulai sejak tahun 2004 para pengurus pengajian awalnya hanya lima orang yang kemudian berkembang hingga saat ini mempunyai ratusan ekor domba yang diternakan. 
 
 
"Karena kita dibina oleh KH Muhammad Fajar Laksana bukan hanya bisa ngaji tapi harus mandiri juga bisa ngejo (red:usaha)," kata pengurus jamaah Dzikir Al Fath cabang Kalapanunggal Harun Arrasyd, Senin 15 Juni 2021.
 
Dimulai dari tahun 2009 mereka memulai program memberdayakan masyarakat dari sektor peternakan domba yang juga membentuk koperasi usaha mandiri Riung Mukti. 
 
Diberi seekor 1 pejantan dan 5 indukan hanyan dalam waktu 1 tahun sudah bisa menghasilkan 10 ekor anak domba.
 
 
"Maka dibagi hasilnya 25 persen untuk koperasi kita dan 75 persen untuk peternak jadi bukan maro jadi lebih menguntungkan peternak dengan begitu maka taraf hidup mereka akan meningkat," ucapnya. 
 
Dari para peternak tersebut juga mendapat beasiswa full di perguruan tinggi STMIK Al Fath milik KH Muhammad Fajar Laksana sehingga dapat menempuh jenjang pendidikan yang tinggi. 
 
"Terus kita kerjasama dengan pak kyai karena punya perguruan tinggi maka kita kerjasama di bidang pendidikan artinya bahwa orang punya banyak kambing anaknya bisa kuliah dengan hasilnya dari kambing itu untuk biayai kuliah anak alhamdulillah kita sudah hampir 20 orang di sini sudah jadi sarjana," sambungnya. 
 
 
Program beternak domba tersebut, kata dia sudah mencakup dua kecamatan di kabupaten Sukabumi yaitu Kapalanunggal dan Kabandungan dengan 400 anggota peternak.
 
Bahkan, katanya ribuan dombanya sudah diterbarkan untuk hewan qurban di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi yang jumlahnya ribuan. 
 
Kemudian program memberdayakan masyarakat sudah berkembang dengan usaha agrobisnis komoditi pisang dengan memanfaatkan lahan menjadi lahan produktif. 
 
"Di sini setiap lahan pasti ada pisang tapi belum ada yang beralih bahwa pisang ini menjadi komoditi yang utama hanya sampingan saja," katanya.
 
 
Dia mengatakan program tanam pisang tersebut sudah berhasil mencapai 3000 pohon yang dilakukan para peternak domba. 
 
Lahan pohon pisang bahkan juga ditanami rumput untuk pakan domba yang juga ditanamnya dengan memanfaatkan pupuk dari kotoran domba yang alami agar lebih subur dan sehat. 
 
"Lahan yang tidak begitu luas sekitar 100 - 200 meter bisa ditanami sekitar 30 - 40 pohon pisang, maka kita gembor gemborkan ke para peternak sekalian bertani menanam pisang kenapa karena kotoran dari domba itu bisa digunakan untuk pupuk pisang," lanjutnya. 
 
Memasuki musim panen, kata dia hanya dalam sepekan panen raya bisa sekitar 100 pohon pisang yang menghasilkan untuk menambah penghasilan.
 
 
" Para peternak kalau Rp 80.000 satu tandan saja kita tanam pisang raja buluh harganya lumayan mahal bisa bisa menghasilkan sekitar Rp 8 juta oer minggu kalau sebulan sudah Rp 32 juta," katanya. 
 
Dari hasil menanam pisang yang dikolektifkan di koperasi Riung Mukti juga untuk membantu biaya sekolah di Pondok pesantren Baitul Anshor. 
 
"Pisang ini selain menambah penghasilan peternak juga untuk biaya sekolah gratis di sini karena kita punya sekolah gratis di sinj tanpa ada bayar sedikit pun orang orang yang sekolah mesantren yang mondok orang orang yatim dan dhuafa di sini sudah ada 60 orang," paparnya. 
 
Pada tahun 2015 Jamaah Dzikir Al Fath Kalapanunggal ini mendapat penghargaan dari gubernur sebagai pemberdayaan masyarakat di Jawa Barat. 
 
 
Bahkan di lingkungan ini juga sudah menjadi tempat penelitian dari berbagai perguruan tinggi antara lain IPB dan Unpad dalam penternakan. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x