Soal PAT PJOK SD Kota Sukabumi Jadi Kontroversi, Ada Alat Kelamin dan Ganja?

- 12 Juni 2021, 17:52 WIB
 Ilustrasi ujian /
Ilustrasi ujian / /Foto : Unsplash / /



MEDIA PAKUAN-Soal materi Penilaian Akhir Semester II (PAT) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang diperuntukkan bagi siswa sekolah Dasar (SD) di Kota Sukabumi menuai kontroversi.

Hal tersebut karena adanya soal ujian PJOK yang memuat kata alat kelamin dan ganja.

Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi akan mengumpulkan guru PJOK dalam waktu dekat.
Baca Juga: Buruh Sukabumi Desak Prioritaskan Penanganan Covid-19, Popon: Potensi Kluster Baru Buruh Harus Diprioritaskan
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Yemmy Yohani mengatakan pihaknya belum mengetahui siapa pembuat soal ujian PJOK yang menuai polemik tersebut.

"Belum ditelusuri, jadi itu yang membahas soalnya MGMP PJOK kita mau kumpul sama teman-teman PJOk se Sukabumi. Apakah ada yang membuat soal itu atau tidak ada, kalaupun ada (soal) itu sudah sesuai dengan kurtilas (kurikulum 2013) begitu," katanya pada Sabtu, 12 Juni 2021.

Diketahui soal dengan pertanyaan seputar alat kelamin ada di nomor 21 sampai 24 sementara soal rokok dan narkoba ada di nomor 25 sampai 30.

Salah satunya nomor 26 berisikan kalimat pertanyaan sebagai berikut 'Yang bukan termasuk zat berbahaya dalam rokok adalah" A. Nikotin, B. Tar, C. Karbon Monoksida dan D. Ganja.

Sejumlah pihak mengatakan jawaban Ganja pada soal itu mengarahkan siswa seolah mengambarkan ganja bukan termasuk zat berbahaya dalam rokok.

Terkait soal tersebut Yemmy mengungkapkan menurutnya hal tersebut bukanlah hal yang tabu.
Baca Juga: Setukpa Lemdiklat Polri Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis, Dijadikan Pembelajaran Bagi Siswa SIP
"Pandangan saya itu bukan hal yang tabu, anak sudah mulai pendewasaan. Mereka itu harus tahu, ini daun ganja, ini zat adiktif. Kita sering memberi pelajaran ke anak-anak bahan berbahaya mereka harus tahu bahwa itu mengandung apa yang berbahaya. Jadi anak harus detil harus jelas, begitu,"ungkapnya.

namun, menurutnya haru asa penjelasan, mengingat anak-anak dimasa sekarang banyak yang berpikir secara kritis.

"Namun itu harus diiringi penjelasan, anak sekarang kritis kalau tidak jelas mereka akan mencari pembenaran kalau misalnya melihat pembenarannya dan yang memberikan penjelasannya salah bagaimana?," katanya.

"Nah itu yang memberi pelajarannya kan jelas guru sesuai kurtilas, nah kurtilas itu dibikin oleh orang-orang kapabel yang profesional, menurut guru besar universitas Uhamka gitu. Mereka dari berbagai penelitian, survey research kan gitu ya, ga seenaknya membuat soal itu," tuturnya.
Baca Juga: Belasan Warga Kota Sukabumi Terkonfirmasi Positif Corona, Segini Total Kasusnya
Yemmy juga mengatakan ia juga berpendapat sebagai orang tua murid meyakini bahwa soal-soal itu tidak bermasalah.

"Kalau menurut saya Apa sih yang dimasalahkan? Karena saya sebagai orang tua siswa, punya anak usia SD, SMP, anak sekarang itu harus detil rinci dan jelas tidak abu-abu menafsirkannya," pungkasnya.***


Editor: Hanif Nasution

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x