Network
MEDIA PAKUAN - Aksi pembobolan mesin ATM yang terjadi di sebuah minimarket di Kampung Citepus Tengah RT 01/13 Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kemarin diketahui merusak CCTV terlebih dahulu.
"Jadi pelaku ini sebelum masuk ke dalam Minimarket dan merusak mesin ATM, terlebih dulu masuk ke gudang bagian belakang dan merusak server perangkat CCTV, lalu merusak lemari penyimpan atau brangkas dan memgambil uangnya," ujar Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif, Kamis, 25 Februari 2021.
Pelaku masuk melalui pintu samping minimarket dengan merusak atap sampingnya.
"Jadi pelaku ini sebelum masuk ke dalam Minimarket dan merusak mesin ATM, terlebih dulu masuk ke gudang bagian belakang dan merusak server perangkat CCTV, lalu merusak lemari penyimpan atau brangkas dan memgambil uangnya," ujar Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif, Kamis, 25 Februari 2021.
Pelaku masuk melalui pintu samping minimarket dengan merusak atap sampingnya.
Baca Juga: Facebook Tak Ingin Tersaingi Google, Langkah Investasi Dilakukan dengan Membayar Organisasi Berita
Selain menggasak uang di mesin ATM Rp 400 juta, pelaku juga mengambil uang yang tersimpan di dalam kasir sejumlah Rp 20 juta.
"Jadi pelaku ini sebelum masuk ke dalam Minimarket dan merusak mesin ATM, terlebih dulu masuk ke gudang bagian belakang dan merusak server perangkat CCTV, lalu merusak lemari penyimpan atau brangkas dan memgambil uangnya," jelasnya.
Lukman juga menduga pelaku merusak pagar berduri menggunakan tang menaiki atap di samping.
Selain menggasak uang di mesin ATM Rp 400 juta, pelaku juga mengambil uang yang tersimpan di dalam kasir sejumlah Rp 20 juta.
"Jadi pelaku ini sebelum masuk ke dalam Minimarket dan merusak mesin ATM, terlebih dulu masuk ke gudang bagian belakang dan merusak server perangkat CCTV, lalu merusak lemari penyimpan atau brangkas dan memgambil uangnya," jelasnya.
Lukman juga menduga pelaku merusak pagar berduri menggunakan tang menaiki atap di samping.
Baca Juga: Patroli Siber Media Sosial, Argo Yuwono: Virtual Police Sebagai Upaya Menghindari Saling Lapor
"Kerugian kurang lebih Rp 420 juta. Adapun barang-barang yang diamankan polisi, pisau gerinda, topi warna biru merk jeans dengan tulisan "lee" diduga milik pelaku, boks perangkat CCTV dan komponen mesin ATM," tuturnya.
Setelah berhasil masuk, diduga maling melakukan modus pencurian dengan merusak alarm minimarket.
"Kerugian kurang lebih Rp 420 juta. Adapun barang-barang yang diamankan polisi, pisau gerinda, topi warna biru merk jeans dengan tulisan "lee" diduga milik pelaku, boks perangkat CCTV dan komponen mesin ATM," tuturnya.
Setelah berhasil masuk, diduga maling melakukan modus pencurian dengan merusak alarm minimarket.
Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate: Literasi Digital Sebagai Tanda Dimulainya Transformasi Digital
Dari kesaksian warga, Tusi (57) mengira mereka merupakan pegawai minimarket yang sedang melakukan perbaikan karena tidak terdengar suara alarm peringatan ketika masuk.
Selain itu kondisi lokasi kejadian saat itu Rabu 24 Februari dini hari pukul 02.00 hingga 04.00 WIB sedang ramai di sekitaran minimarket.
"Dikira yang renovasi di dalam gak tahu masang apa gitu, ya curiga. Cuma gak ada (bunyi) alarm," jelasnya.***Manaf.
"Dikira yang renovasi di dalam gak tahu masang apa gitu, ya curiga. Cuma gak ada (bunyi) alarm," jelasnya.***Manaf.
