[VIDEO] Mak Sukarsih, Pejuang Renta Baru Tiga Tahun Dapat Pensiunan

- 15 Agustus 2020, 18:37 WIB

 
Mak Sukarsih (95)
Mak Sukarsih (95)
MEDIA PAKUAN- Kendati hidupnya, Mak Sukarsih, (95) warga Kampung Pojok Tengah, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cirenghas, Kabupaten Sukabumi, sangat sederhana. Tapi senyum kebahagian terpancar dari mimik muka keriput pejuang tua menjelang hari kemerdekaan. 
 
Rumah anggota Laskar Wanita Komando Daerah Militer (Kodam) III, Siliwangi tidak hanya kecil. Tapi tidak cukup penerangan listrik. Bahkan kamar tidurnya, gelap sama sekali tidak ada penerangan listrik. 
 
Sukarsih yangbl baru tiga tahun terakhir mendapatkan uang pensiun dari negara, kini bisa bernapas lega. Hak sebagai pejuang kini bisa di nikmatinya. 
 
Padahal sudah bertahun-tahun, dia berjuang mendapatkan haknya. Untuk memperoleh uang pensiun darinegara sangatlah tidak mudah.
 
Pejuang renta itu, harus ber'darah-darah' untuk mendapat pengakuan dari negara. Beruntung 'perjuangannya' direalisasikan pemerintah  semasa Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, 2017 lalu. 
 
Baginya, uang yang diperoleh setiap awal bulan  relatif cukup besar. Bahkan mampu mengobati keputusasaan, setelah bertahun tahun berjuang mendapatkan haknya. 
 
Sebelumnya, mempertahankan hidupnya, pejuang wanita itu hanya mengandaikan hasil  berjualan gorengan milik tetangganya. Dia menjajakan makanan ringan masuk dan keluar kampung yang berada di Desa Tegalpanjang. 
 
Padahal hampir setiap tahun Kemerdekaan, memori ingatannya semasa perjuangan tidak pupus. Kendati pendengaran telah berkurang, tapi Sukarsih masih mampu menceritakan sepakterjangnya, saat mempertahankan kemerdekaan. 
 
Kendati tugas semasa perang kemerdekaan hanya membantu para pejuang mempersiapkan perbekalan dan membersihkan senjata usai bertempur. 
 
Tapi Sukarsih merupakan salah satu  saksi hidup peristiwa pertempuran Bojongkokosan, di Sukabumi terjadi. Pertempuran sebelum terjadi peristiwa Bandung Lautan Api itu, menjadi momentum yang sangat mendebarkan bagi Sukarsih  dan rekan-rekannya. 
 
Bagaimana tidak, Sukarsih   bisa menyaksikan hirukpikuk para pejuang mempersiapkan pertempuran melawan sekutu. 
 
Sebelum pertempuran terjadi, dia tidak hanya menyiapkan senjata dan peluru para pejuang. Tapi Sukarsih dan rekan-rekan seperjuangan  yang kini telah tiada menyiapkan perbekalan rangsum makan.***
 
 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x