Terbongkar Skandal Manipulasi Data, Kantor Toyota Digeledah Pihak Berwenang

- 5 Juni 2024, 07:21 WIB
Terbongkar Skandal Manipulasi Data,  Kantor Toyota  Digeledah Pihak Berwenang
Terbongkar Skandal Manipulasi Data, Kantor Toyota Digeledah Pihak Berwenang /x.com/@zer0failed/

MEDIA PAKUAN - Toyota Motors Co dilaporkan kembali terlibat skandal sertifikasi standar keselamatan pada beberapa mobil produksi di Jepang.

Produk terbaru dengan merek Toyota Yaris Cross disebut menjadi salah satu model yang terdampak skandal ini.

Pihak yang berwenang menggeledah kantor pusat Toyota Motor Corp pada Selasa (04/06/2024) atas dugaan kondisi dalam uji sertifikasi keamanan. Saham perusahaan pun anjlok hingga 1,4%.

Sehari sebelumnya, produsen mobil nomor satu dunia tersebut mengumumkan penangguhan penjualan dan pengiriman tiga kendaraannya, memperparah skandal keamanan yang melibatkan beberapa produsen mobil ternama dunia.

Menurut Kementerian Perhubungan Jepang pada Senin (03/06/2024), Toyota diketahui menyerahkan data yang salah selama uji keselamatan pejalan kaki untuk tiga model terbaru mereka, yaitu Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross.

Baca Juga: Jangan Sia-siakan! PT Astra International Tbk Toyota Sales Operation Buka Lowongan Kerja: S1 Semua Jurusan

Selain itu, mereka juga menggunakan kendaraan uji yang dimodifikasi selama uji keselamatan tabrakan untuk empat model lama, termasuk Crown.

Toyota termasuk di antara lima produsen mobil, termasuk Honda Motor Co dan Mazda Motor Corp, yang kedap air memanipulasi keamanan data saat mengajukan sertifikasi.

Menteri Ekonomi Ken Saito menyebut skandal yang baru terungkap ini "sangat disesalkan," pada jumpa pers di Tokyo pada hari Selasa.

Ia menambahkan bahwa liputan sedang menyelidiki dampak skandal ini terhadap pemasok dan akan mengambil tindakan yang sesuai.

Menurut Kementerian Perhubungan, pihak yang berwenang memasuki kantor pusat Toyota di Nagoya pada Selasa pagi pukul 9:30 waktu setempat.

Kementerian Perhubungan mengatakan mereka juga akan melakukan inspeksi di lokasi terhadap Honda, Mazda, Yamaha Motor Co, dan Suzuki Motor Corp.

Baca Juga: Harga Terjangkau! Ini Kegilaan Toyota Rush 2024

“Kami lalai dalam proses sertifikasi dan memproduksi massal mobil kami tanpa terlebih dahulu mengambil langkah pencegahan yang tepat,” kata Chairman Toyota Akio Toyoda kepada wartawan pada Senin. "Untuk itu, kami mohon maaf kepada pelanggan kami dan semua penggemar otomotif."

Toyota mengatakan penghalang pengiriman akan mempengaruhi dua jalur perakitan yang bertanggung jawab atas produksi 130.000 unit per tahun.

Produsen mobil terbesar di dunia ini memproduksi dan menjual lebih dari 11 juta kendaraan penumpang pada tahun 2023.

Sementara itu, Mazda mengaku telah memalsukan hasil tes dan mengubah unit yang digunakan untuk uji tabrakan pada lima model, termasuk Mazda2 dan Roadster RF, menurut pernyataan perusahaan pada Senin.

Kejanggalan tersebut teridentifikasi pada lebih dari 150.000 unit yang diproduksi perusahaan sejak 2014 untuk pasar Jepang.

Baca Juga: Toyota Innova Terjun ke Sawah di Kebonpedes Sukabumi, Satu Keluarga Lolos dari Maut

"Kami akan menanggung biaya yang dikeluarkan kepada pemasok karena pencahayaan pengiriman," kata CEO Mazda Masahiro Moro. Dia menambahkan pihaknya akan berupaya mencegah agar kejahatan ini tidak terulang. Penghentian tersebut kemungkinan akan mempengaruhi 3.500 pesanan, dan mengabaikan mempertimbangkan penarikan kendaraan (recall) saat ini.

Moro berpendapat bahwa masalah data ini disebabkan oleh kesalahan interpretasi karyawan terhadap prosedur manual yang tidak jelas, bukan "melindungi reputasi perusahaan" atau "pemalsuan data yang disengaja."

Honda, di sisi lain, ditemukan memanipulasi data terkait gangguan dan output mesin bensin, yang mempengaruhi lebih dari 3 juta unit.

Meski begitu, pelanggan tetap dapat menggunakan kendaraannya, termasuk Accord dan Odyssey, karena masih memenuhi standar legal.

Produsen mobil tersebut tidak menemukan pemalsuan pada mobil yang saat ini dijual, atau untuk model mendatang.

Saham Honda turun hingga 2% pada perdagangan pagi hari.***

Sumber : Kyodonews

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Kyodonews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah