Pelaku Fetish Kain Jarik Dikeluarkan dari Kampus Unair

- 6 Agustus 2020, 08:39 WIB
Korban fetish kain jarik Gilang.
Korban fetish kain jarik Gilang. /Twitter @m_fikris/

MEDIA PAKUAN-Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pelecehan seksual fetish kain jarik berkedok riset berinisial GAN. Selain melakukan pendalamam kasus, pihak kampus juga melakukan komunikasi dengan Gilang di Kalimantan secara daring. "Merujuk pada azas komisi etik, keputusan baru bisa diambil saat bisa mendengar pengakuan dari yang bersangkutan dan atau wali," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo, Rabu 5 Agutus 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI yang berjudul "Unair Ambil Tindakan Tegas Usai Investigasi, Akhirnya Gilang Pelaku Fetish Kain Jarik Dikeluarkan”, pendalaman dan komunikasi dengan pelaku merupakan kebijakan dari Rektor Unair, Pihak  Prof. Mohammad Nasih. "Karena orang tua sudah bisa dihubungi, maka pak rektor memutuskan yang bersangkutan di-DO atau dikeluarkan," kata Suko.

Tidak hanya melakukan komunikasi dengan GAN, lanjutnya, Kampus Unair juga telah berkomunikasi dengan pihak keluarga.

Baca Juga: Kerusakan Akibat Ledakan di Beirut, Ratusan Ribu Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Menurut Suko, keluarga GAN telah mengakui perbuatan anaknya dan menyesalinya.

Pihak keluarga juga menerima keputusan yang diberikan pihak universitas kepada anaknya."Kasus GAN ini kami nilai sudah sangat merugikan nama baik dan citra Unair sebagai perguruan tinggi negeri yang mengusung nilai inti Excellence with Morality," tuturnya.

Keputusan diambil juga setelah setelah pihak Unair memperhatikan pengaduan korban yang mengaku dan merasa dilecehkan.

Korban juga merasa direndahkan martabat kemanusiannya."Kami juga mempertimbangkan putusan setelah mendengarkan klarifikasi dari keluarga GAN," katanya.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini masih akan terus diproses oleh pihak kepolisian. Sedangkan Unair masih menyediakan layanan konsultasi bagi para korban di Help Center Unair.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x