Pastikan Lonjakan Permintaan Solar, Pertamina Lakukan Antisipasi Ramadhan hingga Idul Fitri

- 6 April 2022, 17:34 WIB
Pertamina sebut truk batu bara yang tidak diperbolehkan mengisi solar bersubsidi di seluruh SPBU Indonesia.
Pertamina sebut truk batu bara yang tidak diperbolehkan mengisi solar bersubsidi di seluruh SPBU Indonesia. /Antara/Andika Wahyu/
 

MEDIA PAKUAN - Pihak PT Pertamina (Persero) memaparkan bahwa banyak sekali permintaan bahan bakar minyak
 
Bahkan permintaan yang paling tinggi adalah Solar dengan 30 persen pada Ramadhan, yang sebelumnya 20 persen.

Kenaikan permintaan bahan bakar minyak solar dierkirakan akan terus bertambah hingga Lebaran.
 
 
 

"Kami merasakan demnd ini nainya tajam khususnya yang terkait dengan solar karena kaitannya dengan logistik menjelang Idul Fitri" ucap Dirut Pertamina, Nicke Widyawati pada Rabu.

Pada rapat yang diadakan di Jakarta dengan Komisi VII DPR RI, Nicke menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan upaya-upaya dalam mengantisipasi lonjakan solar.
 
Baca Juga: Barat Pengaruhi India, Kutuk Rusia Invasi Ukraina: Masih Lanjutkan Kerjasama Perdagangan

Bukan hanya solar saja yang diantisipasi kenaikannya, tetapi berlaku juga seperti Pertalite, Pertamax oleh Satuan Tugas Ramadhan dan Idup Fitri (Satgas Rafi) dari 11 April sampai 10 Mei.

Satgas tersebut akan memiliki tugas untuk mengantisipasi kelangkaan solar dan kenaikan harga Pertamax.
 
Baca Juga: Presiden Ukraina dan Dubes Rusia Adu Mulut di Sidang PBB, Saling Tuduh!

Satgas Rafi nantinya akan melibatkan tim holding dan subholding Pertamina dan instansi terkait lainnya, dari
kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, tentara, Jasa Marga hingga Telkom.

Pihak Pertamina juga telah melakukan antisipasi di sebuah SPBU yang berada di jalur tol, jalur wisata dan jalur lintas utama.

Antisipasi diberikan dengan memberi tambahan bahan bakar minyak agar tdak terjadi kekurangan atau kelangkaan di daerah tertentu.
 
Baca Juga: Krisis di Ukraina, China Sindir Eropa Terjebak Ulah Amerika Serikat: Memperkaya Diri

Nicke mengatakan bahwa setiap SPBU telah menggunakan digitalisasi yang berguna untuk melihat ketersediaan stok per jenis produk BBM.

Dari data yang dilaporkan, di buan Maret 2022, kilang-kilang milik Pertamina akan memproduksi solar sekitar 10,475 juta barel, 1,421 juta barel untuk Pertamax, dan 4,028 juta barel untuk Pertalite.

Dirut Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa produksi pada bulan Maret lebih besar dari pada ekpetasinya.
 
Baca Juga: Disawer Sultan Arab Saudi, Beginilah Pekerjaan Seorang TKW Indonesia yang Dapat Penghasilan Puluhan Juta

Taufik berharap, "dengan gambaran seperti ini dari kilang domestik, Insya Allah kami mampu untuk mendukung kebutuhan masyarakat".***



Editor: Ahmad R

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x