Network
MEDIA PAKUAN-Video yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap seorang perawat viral di berbagai platform media sosial termasuk Instagram.
Salah satu akun media sosial instagram yang mengunggah video kekerasan yang dialami oleh seorang perawat tersebut adalah akun @Perawat_peduli_palembang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi kekerasan yang dimuat dalam video tersebut menimpa perawat di RS Siloam Palembang pada Kamis, 15 April 2021.
Baca Juga: HARUS MUMPUNI! Jokowi Akan Reshuffle Menteri Kabinetnya, Kriteria Diusulkan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin
Perawat yang diketahui berinisial CRS itu mengalami luka lebam dibagian wajahnya karena dipukul oleh peria berinisial JT yang merupakan ayah dari pasien di RS Siloam.
Peristiwa tersebut bermula ketika hendak menjemput anaknya, JT mendapati tangan anaknya berdarah setelah jarum infus dicabut oleh CRS.
Melihat hal itu, lalu JT memanggil korban untuk menemuinya di ruang perawatan. CRS kemudian datang ke ruang perawatan bersama beberapa orang rekannya.
Belum sempat menjelaskan, JT yang marah langsung menampar wajah CRS. Tak hanya itu, CRS diminta untuk bersujud dan minta maaf.
Alih-alih dimaafkan, CRS malah lagi-lagi ditendang oleh pelaku bernama JT itu di bagian perut hingga akhirnya dipisahkan oleh perawat lain yang berada di lokasi.
Menanggapi kejadian itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyesalkan terjadinya kasus penganiayaan yang dialami perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang.
Penganiayaan tersebut dilakukan oleh seorang keluarga pasien yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang.
"Sebagai pimpinan Komisi lX dan secara pribadi kami bersimpati dengan korban dan menyesalkan peristiwa kekerasan yang dialami tenaga kesehatan," ujarnya seperti dikutip dari rilis DPR, Sabtu 17 April 2021.
Baca Juga: KENA BATUNYA! Polisi Gadungan di Depok Jawa Barat Ditangkap Warga, Yusri: Mereka Lakukan Penggerebekan
Melki meminta masyarakat agar lebih menghargai kerja tenaga kesehatan, terlebih saat ini mereka juga terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.
Ia mendorong agar manajeman rumah sakit dan tenaga kesehatan saat sedang bertugas untuk memperbaiki komunikasi dengan pasien dan keluarganya.
"Kami berharap kejadian serupa tak terulang, untuk itu kami meminta aparat hukum untuk memproses hukum pelaku sesuai ketentuan dan fakta yang ada," pungkasnya.***
