KKB Tembak Guru dan Bakar Tiga Sekolah di Papua, Bupati Puncak Murka Hingga Bilang Begini

- 9 April 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi kelompok bersenjata KKB, Papua.
Ilustrasi kelompok bersenjata KKB, Papua. /Pixabay

MEDIA PAKUAN-Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Nau Waker menembak mati seorang seorang guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Di distrik yang sama, KKB yang dipimpin seorang burunan itu juga melakukan pemembakaran terhadap tiga bangunan sekolah.

Bangunan sekolah SD, SMP, dan SMA yang berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua dibakar KKB pada Kamis, 8 April 2021.

Baca Juga: Ada-ada Saja! Penuhi Nazar ASN di Brebes Beri Nama Buah Hatinya Dinas Komunikasi Informatika Statistik

Setelah kejadian atas ulah KKB tersebut, petugas gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri terus bergerak memburu kelompok KKB pimpinan Nau Waker dan anak buahnya.

Selain melakukan penembakan terhadap seorang guru dan membakar tiga sekolah, Nau Waker yang merupakan anak buah Guspi Waker juga melakukan pemerasan terhadap warga sipil.

Diketahui Nau Waker adalah DPO Polres Mimika karena terlibat melakukan penembakan di Mile 69 PT Freeport Indonesia di Tembagapura.

Menanggapi aksi brutal yang dilakukan KKB tersebut, Bupati Puncak Willem Wandik mengutuk keras tindakan kriminal yang dilakukan KKB di daerahnya.

Ia menyesalkan pembakaran bangunan sekolah SD, SMP, SMA, serta perumahan guru di Julugoma, Distrik Beoga yang KKB.

"Memang sekolah tersebut sejak tiga tahun terakhir tidak beroperasi karena ada tuntutan dari pemilik tanah," ujarnya seperti dikutip dari Antaranews.com, Jum'at 9 April 2021.

Willem menyebut guru yang tewas ditembak KKB adalah Oktovianus Rayo (42 th) guru di SD Jambul yang berjarak sekitar tiga kilometer dari kampung Julugoma.

Ia meminta polisi menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas. Sebab, penembakan yang dilakukan KKB terhadap guru SD merupakan kasus pertama sejak ia menjabat sebagai bupati.

Baca Juga: GALANG DANA!Jelang Bulan Ramadhan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bantu Korban Banjir NTT, Gigi: Sedih Banget

Willem berharap tidak terjadi lagi kasus serupa, mengingat keberadaan guru di daerahnya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan SDM di Kabupaten Puncak.

"Guru serta tenaga medis harus dijaga, terlebih tidak banyak yang mau bertugas di kawasan pegunungan yang juga dikenal rawan keamanan," tandasnya.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x