Network
MEDIA PAKUAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong kepada UNESCO supaya dangdut menjadi warisan dunia dari Indonesia.
"Dangdut is the music of my country! Saya mendorong agar musik dangdut ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO," tulis Sandiaga Uno. Dilansir dari Instagram @sandiuno, Rabu, 31 Maret 2021.
Menurut Sandiaga Uno dangdut telah berkiprah lama menghibur masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
"Dangdut telah sejak lama berhasil menjadi hiburan masyarakat berbagai kalangan," tulisnya kembali.
Selain itu telah banyak masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidup dari dangdut ini, sehingga mau tidak mau dangdut telah membuka lapangan kerja selama ini.
"Musik dangdut memiliki potensi menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang mengantungkan penghidupannya di sektor ekonomi kreatif, termasuk dangdut,"
"Lapangan kerja pada industri musik dangdut tak hanya merujuk pada pasar penyukanya, tapi juga kegiatan-kegiatan usaha yang terhubung dengan pertunjukan tersebut," tulisnya kembali.
Maka, dengan demikian Sandiaga Uno mengajak semua masyarakat Indonesia untuk mendukung agar dangdut ditetapkan menjadi warisan tak benda UNESCO.
"Yuk masyarakat Indonesia kita sama-sama dukung agar Dangdut bisa ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda UNESCO,"
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan THR Idul Fitri 2021 Akan Dicicil Lagi, DPR: Sebelumnya Masih Nunggak
Dalam sebuah pertemuan, sang Raja Dangdut pun yakni Rhoma Irama sangat mendukung dengan rencana tersebut, dan dia siap bertanggung jawab memberikan penjelasan terkait dangdut itu sendiri apabila nanti diperlukan.
"Nah oleh karena itu saya bisa bertanggung jawab, saya siap memberikan argumen bahwa Dangdut is Indonesia," ujar Rhoma Irama.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @sandiuno juga terlihat Rhoma Irama menjelaskan asal usul munculnya musik dangdut di Indonesia.
Yang menarik adalah Rhoma Irama sendiri yang pertama kali merubah musik dangdut menjadi genre modern seperti sekarang ini.***
