KKB Bunuh Lima Prajurit TNI di Papua, Pangdam Cenderawasih Geram

- 27 Maret 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi kelompok bersenjata KKB, Papua.
Ilustrasi kelompok bersenjata KKB, Papua. /Pixabay

MEDIA PAKUAN - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali berulah dengan membuat sebuah video pengakuan yang disebarkan ke media sosial.

KKB mengaku telah menembak mati lima orang prajurit TNI di sekitar kawasan sungai kecil Bomid, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa, 23 Maret 2021.

Menanggapi informasi tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono semakin geram terhadap KKB yang kian meresahkan.

Ignatius memastikan tidak ada prajurit TNI yang tewas dalam kontak tembak dengan KKB di kawasan sungai kecil Bomid.

Baca Juga: Pasca Kebakaran di Kamp Balukhali Bangladesh 45.000 Jiwa Pengungsi Rohingya Jadi Tunawisma

Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong Negatif Covid-19, Yunus Nusi: Dia akan kembali ke Korea Selatan

"Dipastikan bahwa informasi pengakuan KKB tersebut adalah tidak benar atau hoax," ujarnya seperti dikutip dari PMJNews pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Ignatius mengatakan, saat kontak tembak yang terjadi antara Prajurit TNI dengan KKB di Nduga beberapa hari lalu tidak menimbulkan korban dari TNI.

"Tidak ada prajurit TNI termasuk dari Yonif 700/WYC yang terluka atau tewas di Nduga seperti yang dimasukkan ke media sosial. Informasi yang diumumkan di media sosial itu hoax," katanya.

Ignatius menyebut, KKB sengaja membuat berita hoax untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan TNI dan Polri dengan memutar balikan fakta.

Baca Juga: Singkirkan China, Joe Biden Bakal Jadikan Amerika Serikat sebagai Negara Terkuat di Dunia

Baca Juga: 7 Syarat agar Dapat BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta April 2021, Berikut Link Pendaftarannya

"Mereka putarbalikan fakta, seperti berita hoax dengan pernyataan lima prajurit TNI meninggal dalam kontak senjata di sekitar Nduga," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan, secara garis besar KKB memiliki tiga sayap gerakan, yakni sayap politik, klandestin, dan bersenjata.

Baca Juga: Login prakerja.go.id Ketahui Cara Mudah Dapatkan Kartu Prakerja Gelombang 16 dengan Syarat dan Cara Daftarnya

Baca Juga: Jadwal Live Streaming MotoGP Qatar 2021, Valentino Rossi Tak Terlalu Peduli dengan Marc Marquez

"Tiga sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi dan pemberitaan bohong," jelasnya.

Hal itu dilakukan KKB untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia termasuk TNI dan Polri terkait masalah Papua melalui berbagai platform media.

"Hal seperti ini merupakan trik mereka dan mereka masif melakukannya, terutama di medsos," tutur Suriastawa.

Kendati demikian, ia tetap menekankan agar personel TNI yang berada di daerah rawan Papua selalu waspada dan tidak lengah saat melaksanakan tugas.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x