Mendikbud Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Dilaksanakan Setelah Guru Divaksin Covid-19

- 19 Maret 2021, 10:08 WIB
Seorang tenaga pendidik mengajari siswa SMP Negeri 13 Solo saat pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan Covid-19 pada Kamis, 18 Maret 2021.
Seorang tenaga pendidik mengajari siswa SMP Negeri 13 Solo saat pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan Covid-19 pada Kamis, 18 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Maulana Surya

MEDIA PAKUAN - Sistem pembelajaran dalam jaringan (Daring) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah berlangsung selama satu tahun dinilai berpotensi bisa menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjangan.

Selain itu juga berpotensi meningkatnya resiko siswa mengalami putus sekolah karena terpaksa membantu keuangan keluarga ditengah krisis pandemi.

Terlebih selama diterapkannya PJJ dimasa pandemi Covid-19 terjadinya penurunan capaian belajar, meningkatnya kekerasan terhadap anak, dan risiko eksternal lainnya.

Baca Juga: Buruan Kuota Terbatas! Kementerian ATR-BPN Sulawesi Tengah, Membutuhkan Tenaga Field Staff

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR, seperti dikutip Media Pakuan pada Jum'at, 19 Maret 2021.

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, learning loss yang bersifat permanen akan terus terjadi jika tidak segera dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kebijakan itu akan diambil Mendikbud untuk mengakselerasi proses pembelajaran tatap muka, karena pada kenyataannya hanya 16 persen yang melakukan PTM dan 84 persen melaksanakan PJJ.

Baca Juga: Sinetron Turki Hercai dan Indonesia's Next Top Model akan Hadir di Program Acara NET TV Hari Ini

"Jumlah PTM ini harus naik cepat, makanya dengan dipercepatnya program vaksinasi pendidik dan tenaga pendidikan kita akselerasi PTM di sekolah," jelasnya.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x