Pasca Gempabumi Berkekuatan 7,1 SR di Sulawesi Utara, 86 Ribu Jiwa Terancam Air Bersih

- 22 Januari 2021, 14:53 WIB
Salah satu bencana alam gempabumi Sulawesi Barat yang terjadi di Tanah Air.
Salah satu bencana alam gempabumi Sulawesi Barat yang terjadi di Tanah Air. /Dok. BNPB Indonesia

MEDIA PAKUAN - Pasca gempabumi berkekuatan 7.1 magnitudo terjadi pada hari Kamis, 21 Januari 2021 sekitar pukul 19.23 WIB, kini ribuan jiwa warga kesulitan air bersih dan penerangan 

Pusat gempa berada di laut 134 kilometer timur laut Melonguane, Sulawesi Utara, tepatnya pada koordinat 4.98 LU 127.38 BT.
 
 
Guncangan selama tiga detik yang ditimbulkan gempa dikedelaman 154 kilometer tersebut dirasakan kuat hingga Kabupaten Kepulauan Talud.
 
 
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyampaikan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. 
 
“Belum ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” ujarnya seperti dikutip dari situs bnpb.go.id
 
Ia menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. 
 
 
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” tambahnya.  
 
Akibat gempa ini, informasi yang diperoleh sementara dua rumah di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara mengalami rusak ringan .
 
Dan tiga rumah lainnya terdampak. Ketiga rumah ini terdapat di Kecamatan Tampan Amma, Kecamatan Melonguane, dan Kecamatan Beo.
 
 
Tingkat kerusakan pada ketiga unit rumah tersebut masih dalam proses pendataan petugas di lapangan. 
 
Selain itu, satu unit gereja dan RSUD terdampak di Kecamatan Melonguane. 
 
Di Kepulauan Talaud mengalami tidak adanya penerangan akibat listrik mati, serta mengalami kesulitan komunikasi. 
 
 
Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. 
 
Setidaknya 18 kecamatan di Kepulauan Talaud berada pada potensi bahaya dengan luas bahaya 75.479 hektar. 
 
Dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempabumi.
 
 
Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis pernah terdampak gempa dengan kekuatan besar, pada 1914, 1957, 1969, dan 2009.
 
Masyarakat dihimabau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan yang mungkin bisa terjadi.***Samsun Ramli
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: BNPB BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x