"Salah satu pilar utama dalam rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting di Indonesia adalah kepemimpinan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dalam hal ini komitmen keberlanjutan dari pimpinan daerah sebagai dirigen oskestra pembangunan, khususnya Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting," jelas Hairun.
Lebih jauh Hairun menyatakan bahwa Ketua TP PKK predikatnya sebagai Bunda Bedas. Ini berarti bahwa peran-peran Ketua TP PKK pada dasarnya merupakan representasi dari visi Bedas yang diusung Bupati Bandung.
Lebih dari sekadar jargon, Bedas adalah Visi Kabupaten Bandung yang harus menjadi cita-cita dan tujuan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Bedas merupakan akronim dari Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera.
Dalam konteks urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana sebagaimana diamanatkan Undang-undang Pemerintah Daerah, Bedas merupakan visi besar Kabupaten Bandung dalam menyukseskan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
Bagi Hairun, penghargaan MKK yang diterima Kabupaten Bandung tidak serta-merta. Rekam jejak Emma sebagai pegiat institusi masyarakat melalui pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD) atau pos keluarga berencana (Pos KB) menjadi bukti bahwa komitmen Emma tidak muncul pada saat menjadi istri bupati saja.
Atas kiprah nyata itu, Hairun menangkap ada harapan yang begitu kuat dari akar rumput pegiat program Bangga Kencana agar kepemimpinan bupati saat ini bisa berlanjut.
Hal ini penting untuk menjamin kesinambungan program Bangga Kencana di Kabupaten Bandung yang nota bene menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Jawa Barat.***