Kasus Covid Bertambah, Proses Belajar Tatap Muka Di Sukabumi Ditangguhkan

- 17 Agustus 2020, 19:03 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Toni Kamajaya/
 
MEDIA PAKUAN-. Proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tatap muka  di Kota dan Kabupaten  Sukabumi, ditangguhkan. Diduga penangguhan seiring wabah pandemi Covid-19,di Kota dan Kabupaten Sukabumi cenderung semakin meningkat dalam sepekan terakhir ini.
 
"Katanya, penangguhan seiring ada penambahan kasus covid-19,di Kota da Kabupaten Sukabumi. Kami hanya pasrah dan menunggu langkah selanjutnya, " kata Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5, Kota Sukabumi, Asep Sukanta. 
 
Sebenarnya, kata Asep Sukanta berbagai persiapan pembelajaran termasuk penyediaan peralatan dan alat kesehatan terus dipersiapkan. Apalagi sebelumnya,  pihak sekolah memperoleh informasi  rencana Pemprov Jabar dan Pemkot Sukabumi akan memberlakukan proses belajar tatap.
 
"Kami  tidak hanya menyiapkan washtapel yang dilengkapi sabun. Tapi peralatan sesuai prosedural kesehatan telah disediakan pihak sekolah. Termasuk menyediakan Face Shiel dan pencuci tangan disetiap ruangan kelas yang akan ditempat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka, "katanya. 
 
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah V, Jawa Barat, Nonon Winarni telah melayangkan surat ke seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan swasta. 
 
Surat bernomor 421.2/1062/ Yandisdik Wilayah, tentang lanjut hasil verifikasi kesiapan tatap muka SMA/SMK/SLB Kota dan Kabupaten Sukabumi yang ditandatanganinya, menyatakan kegiatan pembelajaran tatap muka 'Jangan Dulu Dilaksanakan'. 
 
Sehingga kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara daring dan luring sampai pemberitahuan lebih lanjut. "Sementara pihak sekolah harus tetap mempersiapkan dan pemenuhan sarana hingga pembelajaran tatap muka," kata Nonon Winarni. 
 
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Cobid-19, Kota Sukabumi, Wahyu Handriana membenarkan sekolah yang sebelum direkomenadi tim verifikasi penanganan percepatan Covid masih belum mengantongi ijin dari Dinas Pendidikan di Jawa Barat. 
 
Kendati tim verifikasi menyatakan 31 dari 58, Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajatnya direkomenadi bisa melakukan aktivitas pembelajaran dengan tatap muka. Tapi, kata Wahyu Handriana, keputusan perizinan diserahkan seluruhnya kedinas terkait
 
"Intinya, kami hanya memverifikasi dan hasilnya di rekomendasi sekolah tersebut layak untuk melakukan kegiatan tatap muka. Dan selebihnya diserahkan kepada dinas terkait, yakni Dinas Pendidikan Jawa Barat di Bandung," katanya.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x