Network
MEDIA PAKUAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesain batik yang diberi nama batik Ironman Telor Ceplok.
Tak disangka, desain batik Ironman Telor Ceplok yang diciptakan Ridwan Kamil tersebut ternyata laku keras di pasaran.
"Batik yang saya desain ini saya namai Batik Ironman Telor Ceplok. Saya desain megamendung dengan pola circular, ditambahi matahari yang dikelilingi 8 kujang kencana. Diniatkan menolong para pengrajin batik Cirebon," tulis Ridwan Kamil. Dilansir dari laman Instagram @ridwankamil, Selasa, 13 April 2021.
Dan yang lebih menarik batik hasil desain Gubernur Jabar tersebut menjadi favorit dan sudah laku hingga 2.500 potong pakaian.
"Ternyata alhamdulillah jadi favorit. Terjual sudah laku 2500-an potong pakaian dan terjual kain pola sebanyak 6000 yard," tulisnya kembali.
Para pengrajin menamai hasil desainnya itu dengan sebutan batik RK, yang mana RK adalah kependekan dari Ridwan Kamil.
"Tapi oleh para pengrajin cerita itu terlalu rumit. Mereka manamai batik ini Batik RK. Gitu aja katanya. Yo wis band," tulisnya.
Mendengar kabar bahwa hasil desainnya laku keras, mantan Walikota Bandung tersebut merasa senang, karena telah ikut membantu perekonomian para pengrajin khususnya di daerah Cirebon.
"Diproduksi di @btbatiktrusmi milik ibu @sally-giovanny. Senang mendengar kabar laku keras dan bisa manghidupi para pengrajin batik di Cirebon," tulisnya.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Masjid Istiqlal Hentikan Buka dan Sahur Bersama di Ramadhan Tahun Ini
Ridwan Kamil juga mengajak kepada para pengrajin batik lainnya agar bisa berkolaborasi dengannya, dan harapan para pengrajin batik bisa terangkat perekonomiannya.
"Silakan juga UkM merek batik-batik yang lain jika mau kolaborasi dengan saya. Setidaknya ada cara lain dalam mempromosikan produk UKM melalui interaksi desain. Kontak@kusumaatmadja," tulisnya.
Dalam unggahan tersebut dia juga berpesan untuk menggunakan platform media sosial saat ini agar hasil karya kita bisa cepat viral dan diketahui oleh banyak orang.
"Buat apa ilmu dan power of viral jika tidak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," kata Ridwan Kamil diakhir tulisannya.***
