Jelang Pilkada Serentak 2020, Tiga Daerah Zona Merah Covid 19 di Jabar Diawasi Ketat

- 1 Desember 2020, 14:40 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. /Toni Kamajaya / Media Pakuan


MEDIA PAKUAN - Pemda Provinsi Jabar akan mengawasi secara ketat pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di tiga daerah.

Ketiga daerah yang menjadi fokus perhatian tersebut merupakan daerah yang masuk dalam zona merah penyebaran Covid 19.

"Dari delapan daerah yang menggelar pilkada serentak, tiga daerah termasuk zona merah COVID-19 yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dikutip dari Antara.

Baca Juga: Akibat Kekeringan 72 Ribu Hektar Kawasan Hutan di Australia Terbakar

Menurutnya pelaksanaan pilkada serentak itu berpotensi menjadi kluster baru penyebaran Covid 19 sehingga perlu upaya pencegahan dan antisipasi.

Salah satu upaya agar hal tersebut tidak terjadi yaitu melakukan tes bagi pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara.

"Tentang daerah yang akan melakukan pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos," kata Uu.

Baca Juga: Saat Klopp Frustasi, Pelatih Chelsea dan Empat Pemain Bintang Ini Pernah Kena Semprot

Menurut kang Uu kegiatan Tes bagi pemilih ini, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bagaimana untuk teknis, metode, serta target dan keterjangkauan.

Apakah tes tersebut dilakukan dengan cara RDT atau uji usap (swab), Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah mencoblos, atau di kedua kesempatan itu.

"Termasuk yang harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta," katanya.

Baca Juga: Kawasaki Rilis 5 Motor Baru, Ini Spesifikasi dan Harga Fantastisnya

Dan untuk penanganan COVID-19 ini, kata Uu, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggung jawabkan.

"Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," kata Kang Uu.

Menurut Kang Uu, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantaranya ketersediaan logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut.

Baca Juga: Miris! Hanya dalam 10 Bulan Fiji Temukan 124 Kasus Baru HIV AIDS

Dan juga, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jabar sudah menipis. Sedangkan jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang.

Biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel, namun laporan terakhir sekarang hanya sampai 36.000 sampel.

"Oleh karena itu, Pemprov Jabar saat ini belum dapat memutuskan perihal kemungkinan tes COVID-19 bagi pemilih. Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” tutupnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x