Resolusi Beijing Dinilai Melanggar Hukum, Anggota Parlemen Hong Kong Mengundurkan diri Massal

- 11 November 2020, 18:33 WIB
Gedung parlemen Hongkong
Gedung parlemen Hongkong /hongkong.panduanwisata.id

MEDIA PAKUAN - Anggota parlemen Partai Demokrat Wu Chi-wai mengatakan bahwa Beijing telah nampak sepenuhnya meninggalkan landasan hukum.

Hal ini berakibat terhadap pengunduran massal anggota parlemen dari partai oposisi Hong Kong tersebut.

Melansir dari laman SCMP, semua anggota parlemen oposisi Hong Kong menyatakan pengunduran diri secara massal pada Rabu, 11 November 2020.

Baca Juga: Schumacher Tolak Pernyataaan Helmut bahwa Max Verstappen Lebih Cepat dari Lewis Hamilton

Langkah politis tersebut ditempuh setelah resolusi yang dikeluarkan oleh Tiongkok yang memberikan dampak otoritas lokal dapat menjatuhkan kekuasaan politisi tanpa harus menunggu proses pengadilan.

Ketua Partai Demokrat mengungkapkan terkait hal yang akan dilakukan setelah keempat legislatornya didiskualifikasi dari parlemen akibat adanya keputusan National People’s Congress Standing Committee (NPCSC).

"Hari ini, kami mengumumkan bahwa kami akan mengundurkan diri dari posisi kami karena kolega kami di parlemen didiskualifikasi oleh tindakan kejam pemerintah pusat," kata Wu Chi-wai.

Baca Juga: Dikabarkan Segera Dinikahi Sule, Begini Makna Romantis Menurut Nathalie Holscher

Ia berfikir bahwa adanya pemisahan kekuasaan dalam UUD, dan menurutnya kekuasaan semuanya dipusatkan pada kepala eksekutif sehingga ini adalah akhir dari satu negara dua sistem.

"Ada pemisahan kekuasaan menurut Undang-Undang Dasar, tapi hari ini keputusan pemerintah pusat berarti pemisahan kekuasaan akan dicabut," terang Wu Chi-wai.

"Semua kekuasaan akan dipusatkan di kepala eksekutif - boneka pemerintah pusat. Jadi hari ini adalah akhir dari 'satu negara, dua sistem'. " imbuhnya.

Baca Juga: Pelatih PSG Lirik Cristiano Ronaldo Kontrak Neymar dan Mbappe Diperpanjang

Prinsip tersebut memberikan jaminan onotomi tingkat tinggi kepada Hong Kong dalam urusan ekonomi, setelah penyerahannya selama 50 tahun terkait hukum dan politik dari Inggris ke Tiongkok pada tahun 1997.

Keempat legislator yang dinyatakan diskualifikasi yaitu Alvin Yeung Ngok-kiu dari Partai Sipil, Kwok Ka-ki dan Dennis Kwok, bersama Kenneth Leung dari Persekutuan Profesional.

Mereka sebelumnya dilarang untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Dewan Legislatif yang semula dijadwalkan akan dilakukan September.***

 
 

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah