Bukan Sekedar Minum: Teh Hijau di Jepang Adalah WA, KEI , SEI dan JAKU, Begini Artinya

- 15 Juni 2024, 12:55 WIB
Bukan Sekedar Minum: Teh Hijau  di Jepang Adalah WA, KEI , SEI dan JAKU, Begini Artinya
Bukan Sekedar Minum: Teh Hijau di Jepang Adalah WA, KEI , SEI dan JAKU, Begini Artinya // Antara/

MEDIA PAKUAN - Sejarah teh hijau Jepang berawal dari abad ke-8 pada jaman kekaisaran Minamoto no Yoritomo.

Pada jaman itu budaya minum teh telah lama diperkenalkan, dan menjadi stimulan yang terkenal baik bagi para biksu yang sedang bermeditasi.

PRINSIP UTAMA MINUM TEH ADALAH WA (KESELARASAN), KEI (RASA HORMAT), SEI (KEMURNIAN), & JAKU (KEANGGUNAN DAN KETENANGAN).

Asal-Usul Buddha

Dalam tradisi Tionghoa dan Jepang, penemuan teh (cha) dipercayai bermula dari seorang guru yang berasal dari India pada abad ke 5-6, yaitu: Daruma (juga dikenal sebagai Bodhidharma), pendiri Buddhisme Chan yang mana pendahulu dari Buddhisme Zen. Daruma, menyebarkan ajaran barunya dan mendirikan kuil Shaolin di Tiongkok timur (Shorinji bagi orang Jepang).

Di sana ia bermeditasi sambil duduk menghadap tembok selama sembilan tahun lamanya. Pada akhir periode tersebut, kakinya telah mengecil dan hampir saja mencapai pencerahan, lalu dia tertidur.

Marah karena melewatkan langkah terakhir ini, dia merobek kelopak matanya dan melemparkannya ke tanah. Dari sini, tumbuhlah semak yang nantinya menjadi tanaman teh.

Baca Juga: Konsumsi Rutin! 4 Teh Pembakar Lemak Paling Ampuh Bisa Anda Coba

Minuman teh dibuat dengan menambahkan air panas ke daun muda, ujung daun, dan kuncup daun dari tanaman semak Camellia sinensis, yang berasal dari perbukitan di barat daya Tiongkok dan/atau timur laut India. Pada periode awal ini, minuman teh dibuat dengan merebus teh berbentuk batu bata yang telah difermentasi, dan seringkali ditambahkan garam.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah