Seoul Tuntut Paksa untuk Melakukan Penyelidikan Bersama, Korea Utara Tolak Hal Itu

- 27 September 2020, 14:17 WIB
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. /AP/Ahn Young-joon


MEDIA PAKUAN - Korea Selatan Menuntut paksa Korea Utara untuk melakuakan penyelidikan lebih lanjut atas terbunuhnya pejabat Korsel.

Hal tersebut dilakukan karena kronologis yang diungkapkan keduanya sangatlah berbeda.

Menurut Korea Selatan, pasukan Korea Utara menembak pria itu yang mengapung di perairan dan membakar tubuhnya.

Baca Juga: Seiring Pejabat Korsel Dibunuh, Seoul Tingkatkan Militer Hadapi Korut

Namun disisi lain Korea Utara mengklaim bahwa yang dibakarnya bukanlah tubuh manusia, tetapi benda yang pria itu gunakan untuk mengapung.

Sebelumnnya, ia sempat menghilang saat bertugas di atas kapal di dekat pulau perbatasan Laut Kuning Yeonpyeong.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta maaf atas insiden tersebut pada Jumat, 25 September 2020.

Baca Juga: Pejabat Tinggi Korsel Dibunuh, AS Recoki Korut : Tidak Bisa Ditoleransi

Setelah mengadakan sesi Dewan Keamanan Nasional (NSC) pada Jumat, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menuntut penyelidikan lebih lanjut dan meminta penyelidikan bersama, jika perlu.

"Karena ada perbedaan antara penjelasan Korea Utara dan analisis intelijen kami, kami memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan kami atas insiden itu untuk mengungkap kebenaran," kata dewan keamanan nasional.

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: The Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x