Kim Jong Un Akui Kegagalannya Soal Keterpurukan Perekonomian Korut

- 21 Agustus 2020, 05:12 WIB
Pemimpin rezim Korut, Kim Jong-un. / Pixabay
Pemimpin rezim Korut, Kim Jong-un. / Pixabay /

MEDIA PAKUAN - Pemimpin rezim Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengakui jika dirinya telah gagal memenuhi janjinya membawa Korut mencapai terobosan ekonomi di tahun ini.

Pengakuan tersebut disampaikan Kim Jong-un di hadapan seluruh Komite Sentral partai, baru-baru ini.

Dilansir dari artikel Pikiran-rakyat.com berjudul "Kim Jong-un Akui Gagal Penuhi Tujuan Perekonomian Korea Utara" menyebutkan Korut mengumumkan bahwa rencana ekonomi untuk lima tahun kedepan baru akan diratifikasi pada kongres Partai Pekerja (WPK) tahun depan.

Ini adalah pertama kalinya pemimpin rezim Korut itu secara terbuka mengakui kekurangan perekonomian negaranya melalui pernyataannya secara langsung.

Baca Juga: Kim Won Hae Positif Covid-19 Menyusul Dua Aktor Drama Korea Lainnya

"(Ekonomi) tidak membaik dalam menghadapi situasi internal dan eksternal yang parah dan berbagai tantangan tak terduga," kata Kim.

“Pencapaian tujuan untuk meningkatkan perekonomian nasional sangat tertunda dan taraf hidup masyarakat belum banyak meningkat,” lanjutnya.

Memori periode sulit yang dikenal sebagai Arduous March, muncul tahun ini setelah ekonomi tersendat oleh sanksi internasional yang diberlakukan sejak 2018.

Baca Juga: Prediksi Sevilla Vs Inter : Ocompos Bakal Diturunkan Saat Laga Final

Ditambah perdagangan luar negeri hampir sepenuhnya mengering karena virus korona memaksa Korut menutup perbatasan dengan Tiongkok dan Rusia.

Lebih buruk lagi, semenanjung negara itu dilanda hujan lebat awal bulan Agustus ini yang menyebabkan kerusakan besar pada provinsi-provinsi sumber makanan Korea Utara.

Wilayah tersebut menjadi penting untuk memberi makan penduduk Korea Utara yang kekurangan gizi.

Baca Juga: Film Tilik Merangsang Gelaran Kompetisi Pembuatan Film Pendek 2020

Dengan latar belakang itu, rezim Kim Jong-un tiba-tiba mengumumkan rapat pleno Komite Pusat WPK pada minggu ini. Menurut media pemerintah rencana lima tahun yang berlaku sejak 2016 secara efektif dinyatakan gagal.

Mengatasi kesulitan ekonomi kemungkin telah menambah tekanan Kim dan menjadi faktor dalam keputusannya untuk mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada adik perempuan Kim Yo-jong.

Informasi ini dari briefing dari agen mata-mata Korea Selatan, National Intelligence Service (NIS), pada hari Kamis, 20 Agustus 2020.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x