Serangan AS tersebut disebut-sebut akan memicu ketegangan dengan Iran, yang menurut AS adalah ancaman keamanan terbesar di Timur Tengah.
Korps Pengawal Revolusi Islam beroperasi mengamankan perbatasan Iran, sementara di luar negeri di Timur Tengah dan sekitarnya, Iran menempatkan Pasukan Quds, yang melatih dan mempersenjatai milisi proksi Syiah di sejumlah negara.
AS masih menempatkan lebih dari 900 tentara, dan ratusan kontraktor di Suriah, yang bekerja dengan pejuang Kurdi untuk mencegah bangkitnya ISIS.
Menurut para pejabat AS, Iran telah meluncurkan 80 serangan terhadap pasukan dan lokasi AS di Irak dan Suriah sejak Januari 2021, yang sebagian besar terjadi di Suriah.