Sadis! Dokter Asal India Ini Bunuh 50 Orang Supir Taksi Untuk Dijadikan Pakan Buaya

- 1 Agustus 2020, 15:52 WIB
Ilustrasi pembunuhan. / PIXABAY
Ilustrasi pembunuhan. / PIXABAY /



MEDIA PAKUAN - Seorang dokter di India ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan 50 orang sopir taksi.

Tersangka yang diketahui bernama dr. Devendra Sharma (62) ini diamankan oleh Kepolisian India di New Delhi pada Rabu, 29 Juli 2020 lalu.

Dia merupakan seorang ahli ayurweda yakni sebuah ilmu kesehatan yang berasal dari negara India.

Dalam kasus pembunuhan berantai yang terjadi pada tahun 2000 itu Devendra dijatuhkan hukuman seumur hidup di Penjara Pusat Jaipur, India.

Baca Juga: Wow ! , Ternyata Sri Mulyani Punya Utang Juga

Hukuman tersebut dijatuhi atas dakwaan pembunuhan terhadap tujuh orang supir taksi.

Setelah menghabiskan waktu selama 16 tahun di balik jeruji besi, Devendra dibebaskan dengan pembebasan bersyarat.

Kepolisian memberikan waktu 20 hari dalam masa pembebasan bersyaratnya, namun dokter tersebut justru menghilang.

Pihak kepolisian pun melakukan pencarian dan menemukan Devendra di tempat persembunyiannya di New Delhi.

Selama interogasi berlangsung, pria berumur 62 tahun itu mengakui perbuatan kejinya yang telah membunuh 50 sopir taksi di awal tahun 2000.

Baca Juga: Ayo! Klaim Token Listrik Gratis Untuk Bulan Agustus 2020. Ini Tata Caranya

Wakil Komisaris Kepolisian New Delhi, Rakesh Paweriya mengatakan bahwa Devendra bersama anak buahnya melakukan aksi pembunuhan di tempat-tempat terpencil yang berada di pinggiran kota.

Kemudian agar menghilangkan jejak pembunuhan, mereka membuang jasad para korban ke dalam kolam yang dipenuhi buaya sebagai pakan.

"Mayat-mayat para pengemudi dibuang di Kanal Hazara, Kashganj yang berisi buaya, jadi tidak ada jenazah korban yang tersisa," ucap Rakesh.

Selain itu mereka juga menjual taksi milik korban agar tidak ada barang bukti yang tersisa.

Namun Rakesh yang bertugas menginterogasi tersangka menduga bahwa korban dari aksi pembunuhan Devendra mungkin bisa mencapai 100 orang.

Baca Juga: Belasan WNI Terpilih Jadi Haji Istimewa Tahun Ini

Diketahui, alasan tersangka menargetkan para sopir taksi itu dikarenakan mobil-mobil mereka dapat dijual dengan harga yang tinggi.

Rakesh mengklaim, tersangka merupakan anggota yang melakukan transplantasi ginjal ilegal pada awal 2000 di India.

Menurut Rakesh, pada saat Devendra mengalami kebangkrutan karena terkena kasus penipuan, dirinya pun kemudian mulai memimpin sebuah kelompok perampok.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Orang Pertama Memperkenalkan Ketupat

Aksi perampokan yang dipimpinnya menargetkan truk yang membawa tabung gas LPG. Mereka juga kerap membunuh para sopir.

"Kelompoknya sering kali merampok truk yang membawa tabung LPG, dan membunuh pengemudi," ujar Rakesh.

Rakesh menambahkan, setelah menjual tabung-tabung tersebut ke agen LPG, kelompoknya akan menjual truk korban di Meerut, India.

"Mereka menurunkan tabung di agen gas, dan kemudian truk yang dirampok itu akan dibongkar lalu dijual di Meerut," ujarnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x