MEDIA PAKUN – Jepang kini mengalami krisis anak muda. Populasi angka kelahiran yang menyusut drastis mengancam masa depan negaranya.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida bahkan sampai mengeluarkan peringatan mengerikan kepada anggota parlemennya pada Senin 23 Januari 2023 lalu.
Kishida mengatakan ini adalah kasus yang harus diselesaikan sekarang atau tidak sama sekali. Pasalnya krisis populasi ini membuat Jepang bakal berada di ambang tidak dapat mempertahankan fungsi sosial negaranya.
Baca Juga: Khotbah Jumat Singkat Tentang Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian: Berhalangan Sholat Secara Sar’i
Alasan utama Fumio Kishida mengingat statistik menunjukkan angka kelahiran yang rendah, dan kecenderungan pola hidup anak muda jepang yang merasa pesimis akan masa depan
Melansir dari Edition CNN, Kementerian Kesehatan hanya mencatat kurang dari 800 ribu kelahiran pada tahun 2022.
Angka ini menjadi rekor angka kelahiran terendah sepanjang sejarah pencatatan angka kelahiran yang sudah dimulai sejak tahun 1899.
Baca Juga: Kembali Dibuka! Berikut 5 Lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini 3 Februari 2023
Para ahli menyebut beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya angka kelahiran di Jepang. Negeri Sakura itu menjadi salah satu negara termahal di dunia untuk membesarkan anak.