MEDIA PAKUAN - Jelang peringatan 75 tahun pembunuhan pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi, seorang Cicit Gandhi, yang juga seorang penulis dan aktivis sosial, Tushar Gandhi, mengungkapkan meningkatnya nasionalisme Hindu di India, merupakan penghinaan terhadap warisan leluhurnya.
Mahatma Gandhi, ditembak mati oleh seorang fanatik Hindu, Nathuram Godse, Januari 1948, yang marah karena sikap baik Gandhi kepada komunitas Muslim di negara itu.
Anggota kelompok sayap kanan Hindu, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) ini, kemudian dieksekusi pada tahun 1949, dan menjadi ikon patriot bagi kaum Nasionalis Hindu.
Tushar Gandhi mengatakan kekhawatirannya terhadap India, dimana saat ini telah tenggelam dalam ideologi kebencian, polarisasi dan perpecahan.
Menurutnya bahwa setelah berkuasa pada 2014, Narendra Modi dan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP), telah merusak tradisi sekuler, multikultural yang dicita-citakan oleh kakek buyutnya.
Serangan meningkat kepada Muslim yang merupakan populasi 15 persen dari 1,4 miliar penduduk India, negara terpadat kedua di dunia.
“Kesuksesan Modi dibangun di atas kebencian, kita harus menerimanya,” ungkapnya.
" Tetapi Modi tidak bisa menyangkal di dalam hatinya, bahwa apa yang dia lakukan adalah menyalakan api, yang suatu hari akan menghabiskan India itu sendiri,” jelasnya.