Tolak Perang Nuklir, Rusia Keluarkan Seruan: Hancurkan Kedua Negara

- 3 November 2022, 10:50 WIB
ilustrasi latihan nuklir.
ilustrasi latihan nuklir. /Tangkapan Layar Twitter.com/@vaibhavkh15

MEDIA PAKUAN - Moskow secara ketat memberikan arahan dari prinsip invasinya. Moskow berdalih perang nuklir tidak menghasilkan kemenangan dari salah satu pihak. Tapi menghancurkan kedua pihak.

Peringatan tersebut diberikan oleh Kementeriaan Luar Negeri Rusia, pada Rabu 2 November 2022
 
Baca Juga: Bakal jadi Menantu Ibu Negara, Erina Gudono Disebut Lebih Mirip dengan Iriana Jokowi Ketimbang Sang Mama

"Kami sangat yakin bahwa dalam situasi saat ini, akibat dari tindakan tidak bertanggung jawab dan tal tahu malu yang bertujuan merusak keamanan nasional kami" ucap Kementerian itu.

Dia juga menyebut bahwa dilarangnya bentrokan militer menggunakan kekuatan nuklir.

Pada sebelumnya juga Rusia bersama dengan para pemimpin 'Lima Nuklir', yakni AS, Inggris, Prancis, China dan Rusia telah menandatangani pernyataan nuklir pada 3 Januari.
 
Baca Juga: Segera Dinikahi Kaesang Pangarep, Erina Gudono Ungkap Sisi Lain dari Ibu Negara Iriana Jokowi

Semua anggota diminta untuk berkomitmen dengan visi mereka dan untuk mencegah bencana atau kehancuran bagi suatu negara, apabila terjadi perang nuklir.

Pasokan yang terus-menerus masuk dari Barat untuk Ukraina, membuat Rusia menasehati AS dan sekutunya.
 
Dia mengatakan pasokan yang terus-menerus diberikan membuat Ukraina menjadi sesama pelaku dalam konflik tersebut.
 
Baca Juga: Kekasih Kaesang Pangarep, Erina Gudono Ungkap Kondisinya Pasca Lakukan Operasi

Bahkan Moskow juga menuduh Kiev melakukan "pemerasan" demi meraih kemenangan, termasuk dugaan rencana dengan ledakan "bom kotor" untuk menjebak Rusia walaupun warganya menjadi korban.

Semenjak peringatan diberikan mengenai perang nuklir, Rusia mendapat tuduhan telah mengancam menggunakan senjata atom di Ukraina.

Dalam menepis tuduhan tersebut, Moskow menjelaskan maksud peringatan larangan penggunaan senjata nuklir.
 
 
Padahal Rusia bisa saja mengeluarkan senjata tersebut.

Bagi Moskow "penggunaan senjata nuklir oleh Rusia secara hipotetis diperbolehkan hanya sebagai tanggapan atas agresi".

Senjata tersebut hanya boleh digunakan untuk WMD (Weapon of Mass Destrukction) atau dengan singkatnya senjata pembunuh masal.

Media di New York mengutip "beberapa pejabat senior Amerika" bersama dengan beberapa jendral Rusia, yang mendiskusikan rencana penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina.
 


Tidak menutup kemungkinan Barat juga mencurigai Rusia dan menganggap berita tersebut "serius".
 
Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby masih melihat indikasi Rusia jika benar ingin menggunakan senjata atom tersebut.***



Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.rt.com/russia/565834-foreign


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x