Ditangan Penjahat! Putin Laporkan Senjata Barat Dipasok ke Ukraina Berada di Pasar Gelap: Senjata Presisi

- 27 Oktober 2022, 15:32 WIB
Perang Rusia-Ukraina Semakin Brutal Pasukan Rusia Hantam Bendungan dan Pembangkit Listrik Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Semakin Brutal Pasukan Rusia Hantam Bendungan dan Pembangkit Listrik Ukraina /Instagram @buddykuofficial


MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim senjata yang seharusnya dikirim ke Ukraina berada di pasar gelap pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Putin pada sebelumnya telah mengingatkan bahwa itu adalah senjata berpresisi tinggi. Dan yang terjadi justru bisa saja jatuh ke tangah yang salah dan mengakibatkan bencana.

Laporan tersebut disampaikan Putin pada saat melakukan pertemuan dengan kepala keamanan dan layanan khusus negara-negara Commonwealth of Independent States (CIS).
 
Baca Juga: Pasca Ngambek! Ronaldo Siap Kembali Perkuat Manchester United di Laga UEFA Europa League

Dalam pertemuan itu juga Putin menyampaikan kerja sama untuk meningkatkan kinerjanya.
 
Terutama untuk anti-terorisme, dan tentunya ada "tantangan serius" akibat senjata Barat yang muncul di pasar gelap Ukraina.

Putin memperkirakan bahwa ada suatu kelompok yang secara aktif terlibat dalam penyelundupan senjata ke wilayah ataupun negara lain.
 
Baca Juga: Lirik Lagu Ojo Dibandingke dari Denny Caknan Feat Abah Lala Lengkap dengan Terjemahan dan Makna

Senjata itu bukanlah senjata yang dapat disembunyikan, mengingat ukuran yang besar. Ada risiko terus-menerus para penjahat mendapatkan senjata yang lebih kuat.
 
"Termasuk sistem pertahanan udara portabel dan senjata presisi".

Bahkan sebelumnya perwakilan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia memberi peringatan kepada Ukraina.
 
 
Mengenai pejabatnya yang korup membangun saluran pengiriman senjata bantuan dari Barat.

Pejabat tinggi militer Barat saja mengakui bahwa pihaknya tidak bisa melacak di mana senjata yang seharga milyaran dolar terebut berakhir.

Inspektur Jenderal Pentagon, Sean O'Donnell juga mencurigai Ukraina yang masih menggunakan kertas sebagai "tanda terima tangan" untuk melacak senjata yang dipasoknya.
 
Baca Juga: Rusia Umumkan Ukraina Telah Menyelesaikan Persiapan Bom Kotor: Akan Diledakan di Atas Chernobyl

Laporan lain mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari senjata yang dipasok ke Ukraina tidak pernah sampai ke garis depan medan peperangan.

"Benar-benar tidak ada informasi ke mana mereka pergi sama sekali" ucap Donatella Rovera selaku penasihat krisis senior Amnesty International.

Lebih lanjut Donatella memikirkan mengenai negara pemasok yang menganggap senjata tidak perlu dan diberikan kepada Ukraina tanpa cuma-cuma.
 
Baca Juga: Hasil Friendly Match Kedua,Timnas Indonesia U20 Harus Akui Keunggulan dari Timnas Turki U20

Bagi Ukraina, aliran senjata Barat adalah kunci untuk kelangsungan hidup di medan peperangan dengan Rusia.

Akan tetapi, Rusia telah memperingatkan Barat bahwa memasok senjata ke Ukraina akan memperpanjang konflik dan lebih buruknya kehancuran sebuah negara.***



 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.rt.com/russia/565394


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x