MEDIA PAKUAN - Serangan pemerintah dan pengadilan AS, terhadap Donald Trump, memaksa Partai Republik untuk mengkonsolidasikan internal partai dan seputar mantan dan pencalonan presiden.
Partai Republik harus memiliki kandidat yang lebih kuat dibandingkan dengan Trump, gubernur Florida Ron DeSantis.
Dia digadang-gadang sebagai pesaing Trump untuk memperebutkan tiket ke Gedung Putih.
Baca Juga: Panik, Kali Kedua Pesawat Anti-Kapal Selam Rusia Tu-142 Muncul di Alaska Tak Terdeteksi: Kejutkan AS
Menurut sejumlah ahli strategi dari Partai Demokrat, Ron DeSantis, adalah lawan yang jauh lebih berbahaya daripada Trump.
Partai Republik berjanji untuk membalas serangan di kediaman mantan presiden.
Serta untuk penyelidikan lain oleh otoritas federal dan di tingkat negara bagian New York, dalam kasus penyerbuan Capitol dan penggelapan pajak.
Kevin McCarthy, pemimpin Minoritas Partai Republik berjanji bahwa jika memenangkan pemilihan November, Departemen Kehakiman harus bertanggung jawab atas serangan terhadap Donald Trump.
Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell juga menyatakan pembelaannya terhadap Trump.
“Jaksa Agung Garland dan Departemen Kehakiman akhirnya harus memberikan jawaban kepada rakyat Amerika dan harus segera melakukannya,” katanya.
Partai Republik juga mengancam akan menyerang Presiden Joe Biden.
Dengan memanfaatkan keuntungan dari penyelidikan yang sedang berlangsung dalam kegiatan bisnis putra Biden Hunter.
Joe Biden diyakini terlibat dalam bisnis Hunter berulang kali disebut-sebut dalam percakapan Hunter Biden dengan mitra bisnisnya.
Joe Biden diyakini terlibat dalam bisnis Hunter berulang kali disebut-sebut dalam percakapan Hunter Biden dengan mitra bisnisnya.
Ron DeSantis yang selalu mendukung Trump, juga aktif mengkritik kebijakan Biden, dan menyoroti Departemen Kehakiman dan FBI.
Menurut jajak pendapat di konvensi Konservatif jika Donald Trump gagal berpartisipasi dalam pemilihan presiden.
Maka Ron DeSantis akan menggantikan Trump dimana 65% responden siap mendukungnya.
Baca Juga: Kerja Bareng? Henry Kedapatan Foto Barengan dengan Prilly Latuconsina: Sengaja Datang ke Indonesia
Pemilih di Florida memilih DeSantis dalam pemilihan gubernur 2018, untuk mendukung kebijakan Presiden Trump.
DeSantis juga memiliki prestasi politisi yang dianggap baik.
DeSantis adalah lulusan Yale University dan Harvard Law School, dan menjabat sebagai penasihat hukum untuk satuan tugas SEAL Angkatan Laut AS di Irak.
Sebelum menjadi gubernur DeSantis adalh anggota DPR mewakili salah satu distrik Florida.
Aktivitas gubernur Florida telah membuat beberapa ahli strategi Partai Demokrat di Washington.
Aktivitas gubernur Florida telah membuat beberapa ahli strategi Partai Demokrat di Washington.
Bertanya-tanya apakah anggota partai terlalu fokus pada perang melawan Donald Trump dan apakah sudah waktunya untuk melawan politisi Republik yang sama berbahayanya.
Baca Juga: Cek Keberuntungan Karier Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Gemini Akan Menerima Penghargaan
Salah satu ahli strategi Demokrat dalam sebuah wawancara dengan The Hill mengatakan DeSantis adalah prospek yang lebih menakutkan.
Salah satu ahli strategi Demokrat dalam sebuah wawancara dengan The Hill mengatakan DeSantis adalah prospek yang lebih menakutkan.
"Dia adalah versi Trump yang lebih cerdas, dia jauh lebih berpandangan jauh ke depan dalam pendekatannya, dia tidak terikat tangan dan kaki oleh ratusan tuntutan hukum, ”katanya.
Trump secara pribadi mengkhawatirkan ambisi Ron DeSantis, walaupun tidak menyatakan bahwa dia tidak akan melakukan konfrontasi terbuka dengannya.***