Perdana Menteri Albania Rama menyarankan Ukraina untuk tidak memiliki ilusi tentang status kandidat UE
Perdana Menteri Albania Edi Rama saat berada di pertemuan Uni Eropa, di Brussel pada hari Kamis ini, menyarankan agar Ukraina untuk tidak berangan-angan tentang status calonnya di Uni Eropa.
Baca Juga: Pemerintah Rusia Agendakan, Jokowi Dijadwalkan Bertemu Vladimir Putin: Akhir Juni 2022 di Moskow
Uni Eropa melakukan pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Balkan Barat, membahas kemajuan dalam integrasi UE dan tantangan yang timbul dari operasi khusus Rusia di Ukraina .
Ia mengatakan Makedonia Utara telah menjadi kandidat selama 17 tahun, jika saya tidak salah, Albania selama sembilan tahun.
"Kami menyambut Ukraina, ada baiknya untuk memberikan status kandidat. Tapi saya berharap orang-orang Ukraina tidak akan memiliki ilusi besar tentang ini," Ucap Rama.
Dia juga menunjuk posisi pejabat Bulgaria yang menghalangi negosiasi masuknya Albania dan Makedonia Utara ke Uni Eropa.
.
Ia mengungkapkan bahwa para pemimpin Uni Eropa telah menyetujui keputusan Albania dan Makedonia Utara untuk bergabung pada akhir Maret 2020, tetapi proses itu tidak pernah terjadi karena diblokir oleh Bulgaria .
Bulgaria dan Makedonia Utara berselisih paham atas kesamaan bahasa dan sejarah.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebelumnya pernah mengatakan bahwa proses aksesi Ukraina ke UE bisa memakan waktu beberapa tahun, bahkan puluhan tahun.
Macron menyerukan pembentukan komunitas politik Eropa baru yang dapat menerima Ukraina.
Sebelumnya Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen , mengatakan bahwa Komisi Eropa merekomendasikan pemberian status kandidat kepada Moldova dan Ukraina.
Baca Juga: Jangan Salah, Waktu Penyembelihan Hewan Kurban Tentukan: Hari Tasyrik Tiga hari Setelah Idul Adha
Keputusan status kandidat ke Ukraina, Moldova dan Georgia akan diambil oleh kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa pada pertemuan puncak di Brussels pada 23-24 Juni, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komisi Eropa.***