Jenderal AS, Cemaskan Konflik Dua Kekuatan Dunia: Rusia dan China Berkolaborasi

- 22 Mei 2022, 16:45 WIB
Jenderal Mark Milley.
Jenderal Mark Milley. /Youtube Pritzker Military Museum & Library


MEDIA PAKUAN 
- Kepala Staf Gabungan (JSC) Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley, dalam pidatonya di Akademi Militer West Point, memperingatkan peningkatan risiko konflik antara kekuatan dunia. 

Milley mengatakan mencemaskan dua kekuatan Rusia dan China memiliki kemampuan militer bergabung.
 
Kedua memiliki kekuatan yang signifikan untuk mengubah tatanan berbasis aturan saat ini.
 
Baca Juga: Dipaksa Keluar oleh Majikannya, Ternyata TKW Indonesia Dibawa ke Tempat Seperti Ini di Arab Saudi

Ia mencatat bahwa dunia sekarang memiliki potensi konflik internasional yang serius antara kekuatan besar itu, dan AS memasuki dunia yang semakin tidak stabil. 
 
Milley menambahkan bahwa potensi konflik ini tumbuh, bukan menurun. April lalu  AS tidak bisa mencegah operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
 
 
Menurutnya akan memerlukan intervensi militer langsung dari Washington, yang berarti ancaman nyata konflik bersenjata. 
 
Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Avril Haynes menyatakan  “Kami mendukung Ukraina, tetapi kami tidak ingin berakhir dalam situasi perang dunia ketiga,” katanya.
 
Baca Juga: Dirayu oleh Pria India, TKW Indonesia Ini sampai Dibawa Kabur dari Majikannya di Arab Saudi

Rusia dan China telah berulang kali menyatakan keprihatinan tentang ancaman, termasuk di perbatasan mereka, yang datang dari Amerika Serikat. 
 
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan intensitas penerbangan pembom Amerika di Eropa telah meningkat 15 kali lipat,  kapal-kapal Amerika melakukan tugas di dekat wilayah Kaliningrad enam kali pada tahun 2022.
 
 
Sementara itu di China, Kepala kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, Yang Jiechi, mengatakan bahwa negara itu akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan keamanannya jika terjadi campur tangan AS dalam urusan internal negara.

Yang Jiechi mencatat bahwa selama periode waktu tertentu, Amerika Serikat mengambil serangkaian tindakan dan pernyataan yang salah, mencampuri urusan dalam negeri China dan merugikan kepentingan China."  *** 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: tass.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x