Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, memilih untuk membantu Rusia sejak negara itu memutuskan untuk melakukan operasi militer ke Ukraina.
Sejak itulah media sosial mulai dihebohkan dengan berita yang berisi bantuan Chechnya ke Rusia dalam menghadapi Ukraina.
Aksi ini sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan Chechnya, karena mereka juga pernah ambil bagian dalam perang di Georgia pada 2008. Perang tersebut merupakan fase pertama munculnya konflik di Ukraina pada 2014 sampai 2015 dan munculnya perang Suriah.
Baca Juga: Konflik di Ukraina, Wakil Majelis Tinggi Parlemen Jepang Salahkan Zelensky: Amatir dalam Politik
Meski beberapa kali terlibat, sayangnya reputasi Chechnya sebagai pejuang sengit dianggap belum memainkan peran penting dalam medan pertempuran.
Chechnya sendiri telah dipimpin oleh presiden Ramzan sejak tahun 2007. Ia menggantikan ayahnya, Akhmad Kadyrov, yang tewas di tahun 2004.
Sebenarnya baik Ramzan maupun ayahnya, telah terlibat perang melawan Rusia di tahun 1994-1996. Akan tetapi, keduanya beralih pihak untuk mendukung Kremlin ketika meluncurkan perang kedua di sana pada 1999.
Sejak saat itu Presiden Chechnya dan Vladimir Putin menjalin hubungan dan menjadi sekutu. Meski pada akhirnya Chechnya hanya merdeka secara hukum (de jure), dan masih tergabung dalam federasi Rusia secara de facto.
Baca Juga: Janji AS pada Warga Ukraina Korban Perang, Beri Perlindungan hingga Dana 1 Miliar Dolar
Editor: Siti Andini
Sumber: Aljazeera
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
Terkini
Frustasi dan Gagal: Pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel mengundurkan diri
Aksi Gerakan Tagar BlockOut2024 Dapat Penentangan dari Instragarm
BTS dan BLACKPINK jadi Korban Gerakan BlockOut2024
Mesir Bangsa Memalukan dan Tidak Ada Apa-apanya Membiarkan Pembantaian Palestina
