Dia memperingatkan Barat, jika ikut campur secara militer, mereka akan menghadapi konsekuensi yang tidak pernah ditemui dalam sejarah.
Baca Juga: Kejadian Unik! Jamaah Umroh Melihat Hal Mengejutkan pada Malam Isra Mi'raj di Masjidil Haram
Baca Juga: Maman Abdurahman Menegaskan Siap Hadapi Persib Bandung dan Klub Lainnya
Senjata mengerikan ini dapat diluncurkan dari darat, kapal selam, dan pesawat.
Sejauh yang diketahui Rusia saat ini memiliki sekitar 5.977 hulu ledak nuklir, di mana 1.600 di antaranya siap untuk digunakan setiap saat.
Senjata mengerikan ini dapat diluncurkan dari darat, kapal selam, dan pesawat.
Nuklir non-strategis memiliki kekuatan penghancur yang lebih kecil dan dampak radioaktifnya hanya dimaksudkan untuk menghancurkan kemampuan militer daripada populasi sipil.
Bentuknya bisa dijadikan ranjau darat hingga berbagai jenis torpedo.
Baca Juga: Kondisi Para Wanita Hamil di Ukraina, Terpaksa Mempersiapkan Kelahiran di Ruang Penyimpanan Bom
Sejauh ini Rusia belum pernah menggunakannya dalam pertempuran.
Sejauh ini Rusia belum pernah menggunakannya dalam pertempuran.
Rusia juga memiliki senjata nuklir strategis yang lebih ditakuti, yang dapat diluncurkan sebagai hulu ledak pada rudal jarak jauh.
Rudal balistik antar benua Rusia hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke Inggris dan 30 menit ke AS. Senjata strategis ini, dirancang untuk memusnahkan seluruh kota.
Rudal balistik antar benua Rusia hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke Inggris dan 30 menit ke AS. Senjata strategis ini, dirancang untuk memusnahkan seluruh kota.
Baca Juga: Cerita Pilu Seorang Anak Lelaki Ukraina yang Harus Berpisah dengan Ayahnya untuk Ikut Berperang
Di 2018 Putin pernah mengatakan "Jika seseorang memutuskan untuk memusnahkan Rusia, kami memiliki hak hukum untuk menanggapi. Ya, itu akan menjadi malapetaka bagi umat manusia dan dunia. Tapi saya warga negara Rusia dan kepala negaranya," katanya.
“Mengapa kita membutuhkan dunia tanpa Rusia di dalamnya?”
“Mengapa kita membutuhkan dunia tanpa Rusia di dalamnya?”
Hal tersebut menjelaskan bahwa Rusia akan merespons apapun jika diserang terlebih dahulu.***