Daesh Dinyatakan Penjahat Perang oleh PBB di Penjara Irak

- 3 Desember 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi teroris
Ilustrasi teroris /Antara/Muhammad Adimaja/

MEDIA PAKUAN - Daesh merupakan nama lain dari ISIS dinyatakan sebagai penjahat di sebuah penjara di Mosul pada 2014 silam.

Pihak PBB menyatakan setelah menyelidiki kekejaman yang terjadi Irak, kejahatan yang dilakukan ialah membunuh 1.000 tahanan muslim Syiah secara sistematis.

Christiam Ritscher berpendapat kepada Dewan keamanan PBB beserta bukti yang dikumpulkan dari kuburan massal.

Baca Juga: Gak Baca Rugi! Keutamaan dan Amalan Hari Jumat, Peluang Besar Mendapatkan Pahala MEDIA PAKUAN - Hari Jumat m

Kuburan itu berisi sisa-sisa korban eksekusi yang dilakukan dipenjara Pusat Badush. Serangan itu terjadi 10 tahun yang lalu.

“Tahanan yang ditangkap dibawa ke lokasi yang dekat dengan penjara, dipisahkan berdasarkan agama mereka dan dipermalukan,” katanya.

“Setidaknya 1.000 tahanan yang didominasi Syiah kemudian dibunuh secara sistematis” enurut Ritscher.

Baca Juga: Kalahkan Malaysia, Gresysia-Apriyani Lolos ke Semifinal World Tour Finals

Ia juga menganalisis para penyelidik dari bukti berupa digital, dokumenter, korban yang selamat dan forensik.

Dari hasil yang dianalisis dia mengatakan bahwa tim Investigasi PBB untuk mempromosikan Akuntabilitas atas kejahatan yang telah kelompok Daesh lakuan.

Menurutnya "kejahatan perang pembunuhan yang disengaja, penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi, dan kemarahan atas martabat pribadi".

Kejadian itu terjadi di Irak pada 2014 dan kelompok itu dinyatakan kalah pada 2017 setelah pertempuran tiga tahun yang menewaskan puluhan ribu dan kehancuran di kota.

Baca Juga: Wajib Baca! Dahsyatnya Doa hari Jumat, Hati Menjadi Tenang dan Tentram: Berikut Bacaannya

Tak sampai situ, Ritcher sampai saat ini masih menyelidiki tentang kelompok Daes dan mengungkapkan cara kerja bagian bendahara pusat Daesh.

Jaringan para pemimpin seniornya juga menindak “sebagai pemodal tepercaya, mengalihkan kekayaan yang diperoleh Daesh melalui penjarahan, pencurian properti dari komunitas yang ditargetkan, dan pengenaan pajak yang sistematis dan eksploitatif. sistem yang dikenakan pada mereka yang hidup di bawah kendali ISIL".

Upaya-upaya masih Ritscher lakukan untuk mengungkap lebih dalam tentang Kelompok Daesh.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x