Wabah Covid-19 Semakin Parah di Korea Selatan, Pemerintah di Desak Lakukan Tindakan Darurat

- 25 November 2021, 15:01 WIB
Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona /everydayhealth.com/

 

 
MEDIA PAKUAN-Pemerintah Korea Selatan didesak untuk melakukan tindakan darurat akibat melonjaknya kasus COVID-19. 
 
Aturan sosial distancing yang dilonggarkan akibat rencana "Hidup dengan COVID-19" diminta untuk dihilangkan. 
 
Karena dengan aturan tersebut penyebaran kasus COVID-19 akan semakin parah dan mengkhawatirkan. 
Pemerintah diminta untuk melakukan rencana "rem darurat" atau meningkatnya COVID-19. 
 
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan, 4.115 infeksi harian baru untuk Selasa, tertinggi sepanjang masa sejak pandemi dimulai di sini pada Januari tahun lalu.
 
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan pada hari Rabu bahwa situasi di Seoul dan wilayah metropolitan sekitarnya cukup serius untuk mempertimbangkan untuk segera menerapkan rencana darurat. 
 
Karena sekitar 80 persen dari total infeksi terjadi di wilayah ibu kota yang lebih besar.
 
"Kami berada di minggu keempat setelah mengadopsi rencana kembali ke normal secara bertahap. Sekarang saatnya untuk membuat keputusan apakah akan melanjutkan ke tahap berikutnya, tetapi situasinya jauh lebih serius dari yang diharapkan," kata Kim yang juga menyebut pihaknya secara teratur melakukan rapat tanggap COVID-19. 
 
KDCA juga mengatakan awal pekan ini bahwa negara itu secara keseluruhan berada pada jumlah yang tinggi dalam sistem penilaian risiko virusnya, sementara wilayah metropolitan Seoul berada pada jumlah yang sangat tinggi.
 
Pasian yang mengalami krisis melonjak menjadi 586 pada hari Selasa, merupakan jumlah terbesar yang pernah ada. 
 
Sohn Young-rae, juru bicara Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, mengatakan beban kasus harian baru-baru ini diperkirakan terjadi setelah Hidup dengan COVID-19 diperkenalkan.
 
"Namun peningkatan jumlah pasien kritis meningkat lebih cepat dari perkiraan," katanya dalam jumpa pers reguler. 
Shon juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan rencana untuk tindakan pencegahan. 
 
Para ahli memperingatkan atas meningkatnya jumlah pasien yang melonjak dengan melakukan aturan pelonggaran secara bertahap. 
 
"Dalam berbagai simulasi, jumlahnya diperkirakan akan melebihi 5.000 pada minggu kedua Desember"
 
Dia mengatakan bahwa jumlah yang terinfeksi dapat diperkirakan tetapi masalahnya ialah pasien yang kritis akibat COVID-19. 
 
Solusi untuk pasien yang mengalami kritis ialah dengan melakukan suntik vaksin, tetapi itu akan memakan waktu untuk para pasien yang rentan dengan suntikan booster. 
 
Chon Eun-mi, seorang profesor di Rumah Sakit Mokdong Universitas Wanita Ewha, mengatakan, "Program kembali ke normal diadopsi dengan peraturan yang dilonggarkan meskipun gelombang keempat pandemi belum ditangani." ***
 
 
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: m.koreatimes.co.kr


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x