Akibat Kecerobohannya, Polisi di Korea Selatan Mendapatkan Kritikan dari Masyarakat

- 22 November 2021, 13:20 WIB
Bendera Korea Selatan. Lee adalah salah satu dari 140 pengelola uang yang telah meninggalkan Layanan Pensiun Nasional
Bendera Korea Selatan. Lee adalah salah satu dari 140 pengelola uang yang telah meninggalkan Layanan Pensiun Nasional /Instagram/@seoul.southkorea

MEDIA PAKUAN - Polisi di Incheon mendapatkan sebuah kritikan keras atau kecerobohannya dalam kasus percobaan pembunuhan. 
 
Insiden itu terjadi di sebuah gedung apartemen kecil di Distrik Namdong Incheon. 
 
Kasus ini berawal ketika polisi pria dan wanita dikirim ke sebuah apartemen yang ditempati 1 keluarga dilantai 3 atas laporan yang diberikan. 
 
 
Satu keluarga ini berisikan seorang pria berumur 60-an, istrinya berumur 40-an, putri mereka berumur 20-an, dan seorang pria berumur 48 tahun merupakan tetangganya di lantai 4.
 
Laporan tersebut berisi bahwa tetangganya berulang kali melecehkan dan mengancam mereka setelah mereka mengajukan keluhan atas kebisingan yang datang dari apartemennya, yang terletak diatas mereka. 
 
Bermula saat polisi pria sedang berbicara dengan suaminya dilantai 1, petugas wanita berbicara dengan istri dan anaknya dilantai 3.
 
Dalam waktu pembicaraan tersebut tetangganya turun ke lantai 3 dan mengancam para wanita dengan pisau. 
 
 
Wanita tersebut ditikam dibagian leher oleh tetangganya itu. 
 
Petugas polisi berlari ke lantai 1 bermaksud untuk meminta bantuan kepada petugas pria dan meninggalkan anak dan istrinya ditempat kejadian. 
 
Tindakan tersebut mengakibatkan putrinya menderita luka di wajah dan tangannya setelah diserang oleh pria itu.
 
Sang istri dilarang ke rumah sakit untuk dilakukan operasi dan putrinya dirawat karena cedera yang tidak mengancam jiwa.
 
 
Polisi menahan pelaku dengan tuduhan percobaan penyerangan dan pembunuhan. 
 
Insiden ini mengakibatkan kontroversi karena apakah seorang petugas yang meninggalkan tempat kejadian merupakan keputusan yang tepat. 
 
"Saya pikir polisi ini juga bisa disebut pelanggar karena mereka mengabaikan tugas mereka dan membantu dan bersekongkol dalam percobaan pembunuhan," tulis seorang wanita yang mengidentifikasi dirinya sebagai adik dari istri dalam petisi yang diposting di situs web Cheong Wa Dae. 
 
 "Mereka bahkan berusaha menenangkan kami, karena kami mempermasalahkan tanggapan mereka." Pemohon melanjutkan. 
 
 
Anggota keluarga korban menyerukan hukuman berat bagi mereka yang bertanggung jawab.
 
Kerena insiden tersebut melibatkan seorang petugas wanita dan mengakibatkan konflik gender. 
 
Ada rumor yang menyebar bahwa petugas tersebut meninggalkan tempat kejadian karena takut, pertanyaan juga diajukan di komunitas online yang didominasi pria tentang perlunya petugas polisi wanita. 
 
Petisi lain di situs web Cheong Wa Dae menyerukan agar petugas wanita dipecat "karena meninggalkan korban dan melarikan diri."
 
 
Ditengah kontroversi atas insiden tersebut, Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Kim Chang-yong membuat permintaan maaf. "Melindungi kehidupan dan keselamatan masyarakat adalah misi terpenting polisi. Namun kami gagal melakukannya dalam insiden ini. Saya menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada para korban, keluarga mereka, dan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis.
 
Dia menambahkan kedua petugas sedang diselidiki, dan semua kepala badan kepolisian diseluruh negri akan berkumpul untuk membuat langkah-langkah agar kejadian ini tidak terulang kembali. ***
 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Headstart


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x