Kerap Sakiti Warga Palestina, Akhirnya Israel Konflik Internal Saling Jatuhkan Kekuasaan

- 2 Agustus 2021, 11:00 WIB
Kerap Sakiti Warga Palestina, Akhirnya Israel Konflik Internal Saling Jatuhkan Kekuasaan
Kerap Sakiti Warga Palestina, Akhirnya Israel Konflik Internal Saling Jatuhkan Kekuasaan /Ilustrasi Pixels/

MEDIA PAKUAN - Parlemen Israel telah mengambil sumpah pemerintahan yang terdiri koalisi delapan partai pemenang pemilu terbaru.

Koalisi kepemerintahan Israel tersebut dipimpin oleh pimpinan partai nasionalis sayap kanan selaku perdana menteri baru Naftali Bennett.

Kepemerintahan Israel baru ini diklaim menggabungkan koalisi dari aliansi partai sayap kiri, tengah, dan sayap kanan, serta sebuah partai mewakili warga Palestina.

Baca Juga: Ternyata Hanya Pekerja Ini yang Bisa Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta, Berikut Keterangan Lengkapnya

Kemenangan Naftali Bennett dan koalisinya ini mengakhiri kepemimpinan Benjamin Netanyahu, politisi Israel paling dominan dari generasinya yang telah berkuasa 12 tahun.

Pasca dikalahkan dalam pemilu oleh Bennett, Netanyahu kini tengah menjalani proses hukum di pengadilan atas tuduhan kasus korupsi yang dilakukannya selama berkuasa.

Ditengah konflik yang secara terus menerus terjadi dengan Palestina di Jalur Gaza akibat keserakahannya, politik internal Israel kian memanas pasca pemilu bulan lalu.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Tidak Ada Sponsor Di Jersey Timnas

Profesor emerita Morningstar Studi Yahudi di Smith College Donna Robinson Divine mengatakan, selaku Perdana Menteri baru Bennett siap "berperang" dengan Netanyahu.

Disamping mencoba menyatukan koalisi penguasa yang beragam secara ideologis, Bennett juga harus menghadapi Netanyahu yang berusaha menggagalkan pemerintahan.

"Netanyahu dan partai oposisi Likud bertekad untuk melemahkan kemampuan pemerintah ini agar tidak berfungsi dengan baik," kata Donna dikutip dari Al Jazeera.

Lebih lanjut Donna menerangkan bahwa partai oposisi di parlemen Israel mengerahkan setiap aturan dan prosedur untuk menentang apa pun yang diusulkan pemerintah.

Baca Juga: BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta Mulai Disalurkan Kemenkop UKM, Jokowi: Ada 12,8 Juta Pelaku Usaha Mikro dan Kecil

"Mereka telah menambah kekacauan dalam rencana pemerintah. Pendekatan Netanyahu adalah membuat segala macam penghalang jalan untuk reformasi dan undang-undang yang diinginkan koalisi," ujarnya.

Netanyahu juga merusak otoritas Bennett dengan bertindak seolah dia masih berkuasa, termasuk baru-baru ini dia telah memanggil CEO perusahaan farmasi Pfizer dan Moderna untuk pasokan vaksin.

Donna menyebut, Netanyahu menggunakan tiga strategi dalam upaya untuk kembali berkuasa ditengah dirinya menghadapi berbagai tuntutan pidana.

"Strategi Netanyahu adalah menggunakan berbagai perangkat prosedural, penghinaan, dan fitnah pribadi untuk menciptakan citra pemerintahan baru sebagai tidak sah atau curang," tambahnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x