Pengunjuk Rasa Anti Kudeta Myanmar Umumkan Pemerintah Persatuan Nasional, Ini Tujuannya

- 16 April 2021, 17:02 WIB
Warga Myanmar
Warga Myanmar /Reuters/

MEDIA PAKUAN-Para pengunjuk rasa anti kudeta dan anggota parlemen yang digulingkan oleh militer Myanmar mengumumkan Pemerintah Persatuan Nasional. Unjuk rasa tujuan mereka adalah untuk membasmi kekuasaan militer, Jumat, 16 April 2021.

Hari demi hari orang-orang turun ke jalan untuk menuntut pemulihan demokrasi Myanmar, dan menetang tindakan keras pasukan keamanan yang telah membuat lebih dari 700 warga sipil tewas.

Myanmar berada dalam kekacauan yang hebat sejak penggulingan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Baca Juga: Hari ke Tiga Thingyan, Pengunjuk Rasa Myanmar Peringati dengan Diam-Diam

"Tolong sambut pemerintah rakyat," kata aktivis demokrasi veteran Min Ko Naing dalam video pidato yang berdurasi 10 menit, dimana dia mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional.

Selain itu, Min Ko Naing juga mengatakan, keinginan rakyat adalah prioritas pemerintah persatuan, sambil mengakui skala tugas yang ada.

"Kami berusaha mengeluarkan ini dari akarnya sehingga kami harus banyak berkorban," katanya mengacu pada junta.

Semenatara itu, salah satu tujuan utama pemerintah adalah mendapatkan dukungan dan pengakuan internasional.

Atas tindakan keras militer Myanmar terhadap werga sipil membuat kecaman dari berbagai negara luar, terutama negara barat.

Atas kudeta yang dilakukan militer Myanmar, para jendral membenarkan kudeta yang dilakukannya dengan menuduh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai Suu Kyi, melakukan kecurangan dalam pemilihan umum pada bulan November.

Sementara itu, Pemerintah persatuan telah merilis daftar orang-orang yang menentang kudeta termasuk pemimpin dan anggota etnis minoritas, beberapa di antaranya telah berperang dengan pemerintah pusat selama beberapa dekade.

Baca Juga: Akhirnya! Penentang Kudeta Myanmar Memutuskan untuk Diam, Apa yang Sebenarnya Direncanakan?

Namun seorang juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Sementara itu, Menteri kerja sama internasional pemerintah persatuan, Dr Sasa, mengatakan kepada media dalam sebuah wawancara, bahwa tujuannya adalah untuk mengakhiri kekerasan, memulihkan demokrasi dan membangun "persatuan demokratis federal".

"Hari baru telah datang bagi rakyat kami, era baru bagi Myanmar telah dimulai," kata Dr Sasa.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x