Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Terberat, Rusia Peringati Perang Saudara

- 7 April 2021, 12:59 WIB
Bentrok Berdarah Anti Kudeta Myanmar.
Bentrok Berdarah Anti Kudeta Myanmar. /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Rusia merupakan negara yang memasok persenjataan militer Myanmar dan sebelumnya, wakil menteri pertahanannya bertemu dengan pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing di ibu kota Naypyitaw pada bulan lalu, yang memicu kritik dari aktivis hak asasi yang menuduh Moskow melegitimasi junta.

Baca Juga: Siap-Siap! BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta akan Segera Cair Pada April 2021, Segera Login eform.bri.co.id

Baca Juga: Lapas Nyomplong Razia Dadakan, 54 Barang Terlarang Ini Ternyata Ditemukan!

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Paris mengatakan, Uni Eropa bersiap untuk memberikan sanksi gabungan pada militer Myanmar yang menargetkan kepentingan bisnisnya.

"Kami akan menambahkan sanksi ekonomi di tingkat 27 (negara UE), terhadap entitas ekonomi yang terkait dengan tentara sehingga (sanksi) dapat diterapkan dengan sangat cepat," kata Le Drian kepada anggota parlemen.

Pada bulan lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada beberapa tokoh yang terkait dengan kudeta dan penindasan berikutnya.

Sementara itu, Amerika Serikat juga mengambil tindakan terhadap individu dan bisnis yang dijalankan militer Myanmar, yang mencakup rentang kehidupan ekonomi Myanmar yang luas.

Selain itu, pada hari Rabu, Para pengunjuk rasa menyerukan untuk melakukan pembakaran produk-produk China. banyak diantara mereka yang menentang China, investor utama di Myanmar, karena dianggap mendukung militer Myanmar.***

Halaman:

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x